Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
KOMISIONER Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menyiapkan zona aman untuk pengungsi suku minoritas Rohingya dari Myanmar.
UNHCR akan bekerja sama dengan pemerintah di kawasan Asia, termasuk Indonesia, dalam penanganan pengungsi Rohingya.
"Kondisi Rakhine Utara sekarang mengkahwatirkan. Terutama anak-anak yang rentan eksploitasi dan kekerasan, jadi prioritas utama kami untuk sediakan tempat yang aman lebih dulu," kata Ketua Perwakilan UNHCR Indonesia James Thomas Vargas dalam konferensi pers di Kantor Perwakilan UNHCR Indonesia di Jakarta, kemarin.
UNHCR mengapresiasi respons masyarakat Provinsi Aceh yang bersedia memberikan tempat bagi para pengungsi.
Tercatat jumlah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia mencapai 13.800 orang, sebagian besar berasal dari suku Rohingya.
Sejumlah pengungsi Rohingya terdampar di pantai Selat Malaka, Aceh, dalam perjalanan mencari suaka ke Australia.
Mereka ditempatkan di penampungan Kampung Timbang Langsa, Aceh, untuk kemudian diberangkatkan ke Medan, Sumatra Utara.
Sebanyak 19 pengungsi kembali diterbangkan pada Selasa (21/11). Saat ini tersisa 39 pengungsi di penampungan Aceh.
Dari Medan, seluruhnya akan diberangkatkan ke Amerika Serikat yang telah bersedia memberikan suaka.
"Mereka akan menjalani persiapan administrasi. Setelah rampung, baru semuanya diberangkatkan," ujar Kasi Lintaskim Kantor Imigrasi Kelas II Langsa, Fauzi Yusuf, Rabu.
Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya dan Forum Kemanusiaan Asia Tenggara (Seahum) meminta pemerintah Indonesia untuk mendesak pemerintah Myanmar agar menghentikan kekerasan struktural terhadap suku Rohingya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berbicara dengan Menteri Muda Urusan Luar Negeri Myanmar pada Senin (21/11) untuk mengetahui perkembangan di Rakhine sekaligus menyampaikan pandangan Indonesia.
"Indonesia menyampaikan keprihatin-an atas situasi keamanan dan jatuhnya korban di Rakhine serta mengharapkan perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia bagi seluruh masyarakat yang ada di sana, termasuk minoritas Islam," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, kemarin.
Dirjen Asia Pasifik Kemenlu juga telah bertemu Duta Besar Myanmar untuk Indonesia Aung Htoo pada Senin (21/11). (Ire/MR/Hym/Ihs/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved