Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Jaksa Gerebek Kantor Samsung

Haufan Hasyim Salengke
24/11/2016 04:40
Jaksa Gerebek Kantor Samsung
(AP/AHN YOUNG-JOON)

KEJAKSAAN Korea Selatan (Korsel), kemarin, menggerebek kantor Samsung Group setelah sejumlah laporan media mengungkapkan keterkaitan perusahaan raksasa itu dengan skandal korupsi yang melibatkan Presiden Park Geun-hye dan orang kepercayaannya.

Pada hari yang sama, tim kejaksaan juga menggerebek lembaga pensiun terbesar Korsel, National Pension Service (NPS).

Mereka menjelaskan sedang menyelidiki keputusan NPS yang menyetujui kesepakatan merger Samsung C&T Corp dan Cheil Industries yang bernilai US$8 miliar (Rp10 triliun).

Samsung kian terseret jauh ke dalam skandal korupsi yang melibatkan Presiden Park.

Perusahaan raksasa elektronik dunia itu menghadapi tuduhan penyuapan yang melibatkan karib lama Park, Choi Soon-sil.

"Jaksa mendatangi Future Strategy Office milik Samsung, yang mengawasi keputusan bisnis utama," tulis kantor berita milik pemerintah, Yonhap.

Seorang juru bicara Samsung mengonfirmasi penggerebekan itu, tetapi menolak untuk memberikan penjelasan.

Di sisi lain, seorang juru bicara NPS mengatakan, "Jaksa juga menggerebek beberapa kantor NPS pada Rabu (16/11)."

Merger Cheil Industries dan Samsung C&T pada tahun lalu dipandang sebagai langkah penting untuk memuluskan transfer kekuasaan generasi ketiga kepada Lee Jae-yong, seorang keturunan dari keluarga pendiri Samsung.

Merger tersebut dikritik banyak pihak karena sengaja membuat saham Samsung di bawah nilai.

Akan tetapi, NPS yang merupakan pemegang saham utama Samsung memilih mendukung kesepakatan itu hingga terealisasi.

Perusahaan manajemen kapital Amerika Serikat (AS), Elliot Management, yang me-ngontrol sekitar 0,62% saham Samsung, ialah salah satu penentang merger itu.

NPS mengawasi dana 543 triliun won (US$461 miliar atau sekitar Rp6.230 triliun) sehingga menjadikannya lembaga terbesar ketiga dalam bidang yang sama.

Dana itu diawasi kementerian kese-jahteraan dan menteri yang dianggap sangat dekat dengan Park.

Choi telah resmi didakwa dengan tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan pemaksaan.

Ia dituduh memanfaatkan hubungan pribadinya dengan Park untuk memaksa perusahaan-perusahaan besar menyumbang ke dua yayasan nonprofit yang dikelolanya.

Samsung, kelompok usaha terbesar Korsel, menyumbang 20 miliar won untuk yayasan Choi sehingga menjadi salah satu kontributor terbesar.


Park berkolusi

Jaksa menyebut Park berkolusi dengan Choi untuk mengambil uang dari perusahaan-perusahaan.

Pihak kejaksaan juga akan memeriksa sang presiden sebagai subjek dalam investigasi kriminal.

Presiden Park dengan nada marah membantah tuduhan jaksa dan menyebut tuduhan-tuduhan yang disangkakan sebagai 'fantasi berdasarkan imajinasi dan tebakan'.

Sebelumnya Park telah berjanji akan bersikap kooperatif terhadap penyelidikan.

Dia menyatakan siap menjawab setiap pertanyaan dengan 'terus terang'.

Di sisi lain, seorang ajudan kunci presiden yang pernah menjadi jaksa tenar dan Menteri Kehakiman Kim Hyun-woong telah melayangkan surat pengunduran diri mereka kemarin seiring dengan ketegangan antara Park dan para jaksa yang tengah memuncak baru-baru ini. (AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya