Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
MENTERI Pertahanan Ryamizard Ryacudu telah meminta Menhan Malaysia untuk mengingatkan setiap pemilik kapal agar melindungi anak buah kapal (ABK) setelah terulangnya penculikan warga negara Indonesia (WNI) di perairan Malaysia.
"Saya minta kepada Menhan Malaysia dan duta besar kita di sana diingatkan yang punya kapal perusahaan itu harus tanggung jawab, jangan diam-diam saja," kata Ryamizard di Jakarta, kemarin.
Hal itu ditegaskan Menhan saat menanggapi penculikan dua WNI, Syafaruddin dan Sawal, keduanya warga Dusun Poniang, Desa Tallu Banua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Sabtu (19/11). Penculikan keduanya dikonfirmasikan Komando Pengamanan Timur Sabah (Esscomm).
Kepala Esscomm Datuk Wan Abdul Bari Wan Abdul Khalid mengatakan insiden tersebut terjadi pada sekitar pukul 07.30 waktu setempat, saat sejumlah nelayan sedang melaut di wilayah Merabung. Kapal nelayan dengan 13 orang di dalamnya yang berada di area tersebut sekitar pukul 06.30 didatangi lima pria bertopeng dan bersenjata laras panjang.
Awal bulan lalu, dua nelayan Indonesia, La Utu bin La Raali, 56, dan La Hadi bin La Edi, 46, diculik di perairan Sabah dan hingga kini belum dibebaskan.
Ryamizard menuturkan pihaknya berencana melaksanakan operasi patroli bersama dengan negara tetangga di wilayah itu. "Saya sudah buat perencanaan rasional. Kita lihat dulu, kita kan sudah mulai memfokuskan di situ dan ini kan di dekat Sabah yang kita tahu sendiri (terdapat) masalah politik," ujarnya.
Ryamizard mengatakan langkah yang digagas sebelumnya bersama Malaysia dan Filipina sudah berjalan efektif dengan menciptakan wilayah perairan Sulu menjadi kondusif.
"Jadi, gini yah, kami sudah koordinasi bilateral. Yang bilang tidak efektif siapa? Bilateral itu hasilnya bagus. Sandera ada yang dilepaskan dan mereka (pengikut kelompok Abu Sayyaf) sudah menyusut hingga 300 lebih kemudian batu bara tidak diganggu lagi," paparnya.
Medan perairan yang masih diganggu Abu Sayyaf, lanjut dia, sulit. Mereka memanfaatkan wilayah Sabah yang sempit dan punya persembunyian aman seperti sungai.
Menurut Menhan, pihaknya sudah berkoordinasi pascapenculikan WNI terakhir dengan menteri pertahanan Malaysia dan Filipina. "Sudah sama-sama menteri pertahanan (Malaysia dan Filipina) untuk masing-masing menteri pertahanan melakukan ke para pemimpin TNI apa yang harus dilakukan," tutupnya.
Sementara itu, keluarga korban penculikan di Majene, Sulawesi Selatan, diliputi kecemasan karena hingga hari ketiga penculikan mereka belum mendapatkan informasi tentang nasib anggota keluarga mereka yang diculik tersebut. (Cah/FH/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved