PBB Desak Suriah Setop Serangan

PEJABAT tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sabtu (19/11) waktu setempat, menyatakan 'terkejut' dengan eskalasi kekerasan di Suriah dan menyeru semua pihak yang berkonflik menghentikan serangan.

Selain itu, PBB juga mendesak dibuka akses bantuan ke Aleppo yang menjadi target serangan udara pasukan pemerintah dan pasukan Rusia secara membabi buta untuk merebut kembali kota yang dikuasai pemberontak tersebut.

"PBB sangat sedih dan terkejut dengan eskalasi baru dalam pertempuran di beberapa bagian Suriah," ujar koordinator kemanusiaan PBB untuk Suriah, Ali al-Za'atari, dan koordinator kemanusiaan regional, Kevin Kennedy.

Dalam sebuah pernyataan, mereka menyerukan semua pihak untuk menghentikan serangan gencar terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit.

Komentar itu datang menyusul serangkaian serangan oleh pasukan pemerintah dengan target wilayah timur Aleppo yang di kuasai kelompok oposisi, tempat lebih dari 250 ribu orang hidup di bawah pengepungan rezim Presiden Bashar al-Assad.

Berondongan serangan bom yang dimulai pada Selasa (15/11) telah menewaskan hampir 100 orang, menurut kelompok pemantau, dan memaksa rumah sakit dan sekolah tutup.

Za'atari, pejabat PBB paling senior yang berbasis di Damaskus, Suriah, dan Kennedy mengatakan organisasi tempat mereka bernaung memiliki rencana untuk menyalurkan bantuan ke daerah timur Aleppo.

"PBB telah berbagi informasi dengan semua pihak dalam konflik di Aleppo dan negara-negara anggota melihat urgensi memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk penduduk timur Aleppo, dan melakukan evakuasi medis bagi yang sakit dan cedera," ujar mereka.

PBB mengatakan tim bantuan PBB belum bisa memasuki wilayah timur Aleppo sejak pasukan pemerintah mengepung bagian pinggir kota yang dikuasai pemberontak pada pertengahan Juli itu.

Rusia telah melancarkan kampanye militer untuk membantu pemerintah Presiden Bashar al-Assad melawan kelompok pemberontak.

Namun, Moskow mengatakan saat ini tidak mengebom Aleppo, meskipun awal pekan ini mengumumkan 'operasi besar' di provinsi tetangga Idlib serta di Provinsi Homs tersebut.

Fasilitas medis hancur

Pejabat kesehatan dan aktivis mengatakan kepada Al-Jazeera semua fasilitas medis di Aleppo telah hancur diserang tentara pemerintah yang dibantu pasukan Rusia.

Ahmed Mbayed, dari Canadian Medical Relief Organization, juga membenarkan bahwa semua fasilitas medis di Aleppo 'benar-benar hancur'.

Penasihat Keamanan Amerika (NSA) Susan Rice mengatakan Wa-shington mengecam keras serangan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad yang dibantu pasukan Rusia dengan target fasilitas-fasilitas kesehatan dan pekerja kemanusiaan.

"Tidak ada maaf bagi aksi yang keji seperti itu," ucap Rice.

"Rezim Suriah dan sekutunya, khusus Rusia, harus bertanggung jawab terhadap akibat jangka pendek dan lama atas aksi mereka di Suriah dan sekitarnya." (AFP/Aljazeera/I-2)