Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
UPACARA penyambutan kapal perang terbaru Korea Utara yang digelar pada Rabu (21/5) berubah menjadi insiden memalukan setelah kapal perusak seberat 5.000 ton mengalami kecelakaan saat diluncurkan di pelabuhan Chongjin.
Insiden ini terjadi di depan mata pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, yang mengecam keras kejadian tersebut sebagai tindakan kriminal yang tidak bisa ditoleransi.
Menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dirilis Kamis (22/5), kapal tersebut tampak kehilangan keseimbangan dan mengalami kerusakan pada bagian lambung saat diluncurkan.
"Kim Jong-un membuat penilaian tegas, dengan mengatakan bahwa itu adalah kecelakaan serius dan tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan total, tidak bertanggung jawab dan tidak dapat ditoleransi," demikian laporan KCNA seperti dilansir Anadolu, Kamis (22/5l.
Struktur kapal rusak
Kim memerintahkan agar kapal itu segera direstorasi sebelum pertemuan penting Partai Buruh Korea bulan depan. KCNA menambahkan bahwa kejadian ini menghancurkan martabat dan harga diri negara.
Laporan tersebut juga menyalahkan komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional dalam proses peluncuran. "Beberapa bagian dasar kapal perang hancur," katanya.
Kim menegaskan bahwa pejabat terkait akan ditangani pada rapat pleno komite pusat partai yang dijadwalkan Juni mendatang. Militer Korea Selatan membenarkan bahwa kapal tersebut saat ini tampak miring di perairan.
Sebuah analisis dari 38 North, lembaga riset berbasis di AS, menyebutkan pekan lalu bahwa metode peluncuran kapal tampaknya dilakukan dari dermaga, bukan landasan peluncuran miring seperti umumnya.
"Penggunaan metode peluncuran ini bisa jadi merupakan suatu keharusan, karena dermaga tempat kapal itu dibangun tidak memiliki kemiringan," ujar laporan tersebut.
Citra satelit komersial juga menunjukkan keberadaan kapal pendukung di sisi kapal perusak tersebut sehari sebelum peluncuran.
Kapal perusak terbesar
Kapal bernama Choe Hyon itu merupakan kapal perusak kelas 5.000 ton kedua yang diluncurkan Korea Utara dalam beberapa minggu terakhir—menjadikannya kapal terbesar dalam armada negara tersebut.
Dalam peluncuran sebelumnya, media pemerintah menampilkan Kim Jong-un bersama putrinya, Ju Ae, yang kerap disebut sebagai calon penerus kekuasaan.
Korea Utara mengklaim bahwa kapal tersebut dilengkapi dengan senjata paling kuat dan dijadwalkan mulai beroperasi awal tahun depan
Beberapa analis memperkirakan kapal itu dapat membawa rudal nuklir taktis jarak pendek, meskipun hingga kini Pyongyang belum membuktikan kemampuannya dalam mengecilkan hulu ledak nuklir.
Militer Korea Selatan menduga kapal Choe Hyon dikembangkan dengan bantuan teknologi Rusia, kemungkinan sebagai imbalan atas dukungan militer Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina.
Keterlibatan militer Rusia
Ahn Chan-il, seorang pembelot yang kini memimpin Institut Dunia untuk Studi Korea Utara, menyatakan bahwa peluncuran ini bisa jadi berkoordinasi dengan Rusia.
“Kemungkinan besar jadwal yang diproyeksikan untuk kapal tersebut – termasuk kapan perakitan akan selesai dan kapal diluncurkan – dibagikan dengan pihak Rusia,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pembangunan dermaga tampak terburu-buru, yang mungkin menyebabkan masalah teknis.
Menariknya, rezim Korea Utara yang biasanya tertutup justru dengan cepat melaporkan insiden ini. Menurut Cheong Seong-chang dari Institut Sejong di Seoul, hal tersebut mencerminkan gaya baru Kim dalam mengendalikan situasi internal.
"Hal ini kembali menunjukkan gaya kepemimpinan Kim Jong-un yang memutus penyebaran rumor negatif dan mengendalikan pejabat dengan lebih tegas dengan bersikap terbuka daripada menyembunyikannya,” tegas Cheong.
Meski fokus utama Kim saat ini adalah pengembangan rudal dan hubungan erat dengan Rusia, ia sebelumnya juga meninjau proyek kapal selam nuklir dan menyerukan penguatan angkatan laut.
Kim menekankan bahwa modernisasi kekuatan laut, baik permukaan maupun bawah laut, menjadi komponen penting dari strategi pertahanan nasional Korea Utara. (Fer/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved