Kandidat Kalah Telak PM Mengundurkan Diri

BULGARIA menghadapi ketidakpastian, Senin (14/11) setelah Perdana Menteri Boyko Barisov mengundurkan diri seusai kandidat presiden yang diajukannya dalam pemilihan presiden kalah telak dari Rumen Radev, jenderal yang dibekingi Moskow, Rusia.

Para pengkritikus khawatir kemenangan mengejutkan Rumen Radev tersebut bisa mengarahkan Bulgaria yang sejak lama terikat dengan Moskow, dan Belgia, ke arah orbit Rusia.

Hal ini telah terjadi di sejumlah negara ekskomunis.

Negara tetangga, Moldova, juga terlihat bakal memilih presiden yang pro-Rusia pada hari Minggu (14/11).

"Hasil ini dengan jelas menunjukkan bahwa koalisi tidak lagi mempertahankan mayoritas," ujar perdana menteri, yang terpilih kembali pada 2014 untuk kedua kalinya, pada Minggu (13/11) malam.

"Saya meminta maaf kepada siapapun yang mendukung kami. Saya kira saya telah melakukan hal yang benar."

Pengumuman itu datang tak lama setelah proyeksi menunjukkan bahwa mantan kepala angkatan udara dan pemula politik Rumen Radev telah menyapu hampir 60% suara.

Calon yang diajukan Borisov Tsetska Tsacheva, yang mantan ketua parlemen, hanya memperoleh lebih dari 35%.

Para analis politik menyebut kekalahan ini sebagai 'kekalahan besar'.

"Ini adalah kemenangan bagi rakyat Bulgaria. Demokrasi telah mengalahkan apatisme dan rasa takut pada hari ini," demikian pernyataan Radev kepada TV negara pada Minggu (13/11) malam. (AFP/*/I-1)