Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PERDANA Menteri Prancis Manuel Valls membuka kemungkinan pemerintahannya bakal memperpanjang status darurat sipil di negara tersebut hingga enam bulan ke depan.
Status darurat sipil diperpanjang sebagai persiapan menghadapi pemilu presiden yang bakal digelar Juli tahun depan.
"Sulit untuk mengakhiri status darurat sipil. Terlebih, Prancis juga akan memulai kampanye pemilu presiden dalam beberapa minggu ke depan. Akan ada banyak pertemuan dan pengumpulan massa. Jadi, kita juga harus melindungi demokrasi kita," ujar Valls kepada BBC TV, Minggu (13/11).
Status darurat sipil diberlakukan sejak 13 November 2015 tak lama setelah kelompok jihadis Islamic State (IS) menggelar aksi teror yang menewaskan 130 orang di sejumlah kawasan di Paris atau yang dikenal dengan sebutan 'Serangan Paris'.
Dengan diberlakukannya status darurat tersebut, menurut Valls, aparat keamanan lebih leluasa untuk mengawasi potensi serangan serupa, melakukan penyelidikan, penyidikan dan menangkap terduga teroris.
"Meskipun serangan terkoordinasi seperti yang terjadi pada 13 November lalu kecil peluangnya, kita harus tetap berhati-hati. Jadi, kemungkinan rakyat Prancis akan hidup dalam kondisi darurat ini hingga beberapa bulan ke depan," imbuhnya.
Gelombang aksi teror terus melanda Prancis dalam beberapa tahun terakhir.
Namun demikian, Valls mengatakan, kelompok teroris rakyat Prancis tidak akan mengalah.
"Terorisme akan menyerang kita lagi. Namun, kita memiliki sumber daya dan kekuatan untuk mengalahkan kelompok teror," imbuhnya.
Selain merencanakan perpanjangan status darurat, peringatan Serangan Paris juga diisi dengan serangkaian upacara.
Presiden Prancis Francois Hollande meresmikan sejumlah tanda peringatan di empat lokasi yang sebelumnya menjadi target serangan kelompok jihadis dalam Serangan Paris.
Tanda peringatan pertama diresmikan di Stadion Nasional Stade de France yang diserang oleh tiga pelaku bom bunuh diri.
Dari Stade de France, Hollande dan Wali Kota Paris Anne Hidalgo kemudian beranjak untuk meresmikan sejumlah tanda peringatan di sejumlah restoran dan bar yang juga menjadi target serangan.
Upacara puncak peringatan Serangan Paris digelar di ruang konser Bataclan.
Di lokasi ini, berondongan peluru kelompok jihadis menewaskan setidaknya 90 warga Prancis yang sedang menikmati hiburan malam ketika itu.
Pada peringatan tersebut, Batlacan kembali dibuka untuk publik lewat gelaran konser penyanyi rock Sting.
Sebelum memulai konser, Sting bersama para penonton sempat mengheningkan cipta untuk mengenang para korban aksi teror.
Sepanjang konser, isak tangis dari para penonton terdengar dari berbagai sudut ruangan. (AFP/Ire/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved