Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Trump Jadi Presiden, California Ingin Pisah dari AS

Basuki Eka Purnama
11/11/2016 17:08
Trump Jadi Presiden, California Ingin Pisah dari AS
(AFP/FREDERIC J. BROWN)

SETELAH Brexit, apakah akan terjadi Calexit?

Bagi sejumlah warga California yang liberal, kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton, membuat mereka yakin bahwa memisahkan diri dari Amerika Serikat adalah satu-satunya pilihan.

Meski para pengamat menyebut kemungkinan memisahkan diri itu sangat kecil, ide itu menarik bagi mereka yang terpukul dengan hasil Pemilu AS itu.

Menurut Kevin Klowden dari lembaga think tank Milken Institute, hasil pemilu itu membuat California semakin terpisah dari AS.

"Kandidat presiden yang kalah menang mutlak di California.

Negara bagian California terkenal dengan kebijakan yang prograesif mengenai lingkungan, kepemilikan senjata api, dan hak kaum gay. Pada Selasa (8/11), California memutuskan melegalkan penggunaan mariyuana.

Hal itu berarti kebijakan Trump yang antiimigran, prokepemilikan senjata api, dan ketidakpercayannya terhadap perubahan iklim membuat miliarder itu dibenci sebagian besar warga California.

Tidak lama setelah Trump diumumkan sebagai pemenang Pemilu AS, demonstran turun ke jalan di ibu kota California, Sacramento, Los Angeles, dan kota-kota lain di California.

Tagar #Calexit juga menjadi trending di sosial media dengan banyak pengguna Twitter melanjutkannya dengan tagar #notmypresident.

"Saya tidak bisa menyetujui bigotry, sexism, dan xenofobia. Saya tidak lagi warga AS, saya adalah warga California," tegas seorang pengguna Twitter.

Pengusaha Silicon Valley Shervin Pishevar yang merupakan warga AS keturunan Iran mengatakan dirinya siap membiayai upaya pemisahan diri dari AS.

Dengan populasi hampir 40 juta orang, California adalah negara bagian paling beragam di AS dengan jumlah warga kulit putih kalah jumlah dari warga hispanik dan kelompok etnis lainnya.

Pada 2015, California juga merupakan kekuatan ekonomi keenam dunia menurut laporan IMF mengungguli Prancis dan India. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya