Trump Kerek Pasar Saham Dunia

MI
11/11/2016 08:35
Trump Kerek Pasar Saham Dunia
(AFP/DANIEL ROLAND)

RENCANA presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump untuk menghidupkan ekonomi AS telah memacu pemulihan pasar saham dunia. Pasar saham Tokyo mencatat kenaikan tertinggi hampir 7%, kemarin.

Hal yang sama ditunjukkan dolar AS. Posisi dolar, kemarin, stabil setelah sempat anjlok akibat kekhawatiran ketidakpastian kebijakan Trump akan mendorong bank sentral AS, Federal Reserve, untuk menahan kenaikan suku bunga. Penguatan dolar menyebabkan nilai tukar yen melorot hingga 106,43 yen per dolar. Ini merupakan nilai terendah dalam 3,5 bulan terakhir.

"Persepsi yang ada sekarang miliuner, presenter televisi, dan taipan properti kontroversial itu dipandang bagus untuk bisnis. Rencana pemotongan pajak dan pengeluaran besar untuk infrastruktur ialah bagus untuk pertumbuhan," papar Lee Wild, kepala strategi ekuitas di perusahaan saham Interactive Investor.

Hingga pertengahan hari kemarin, indeks 100 FTSE di London, Inggris, naik 0,9% jika dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya. Pasar saham DAX Frankfurt, Jerman, tumbuh 0,9% dan CAC di Paris terkerek 1,1%.

Indeks harga saham Tokyo ditutup naik hingga 6,72% pada Kamis (10/11). Penutupan saham di Hong Kong naik 1,9% begitu juga di Shanghai ditutup 1,4% lebih tinggi. Hal yang sama juga terlihat di bursa saham Sydney, Australia, yang naik 3,3% dan Seoul, Korea Selatan 2,0%.

Kondisi ini berbeda jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Setelah dipastikan Trump berhasil mengalahkan Hillary Clinton yang menjadi favorit pasar saham dunia, layar perdagangan di Asia dan Eropa umumnya merah. Namun, pidato kemenangan Trump yang meyakinkan, ditambah seruan Clinton dan Presiden AS Barack Obama untuk mendukung Trump, telah mendongkrak keberanian para pedagang saham.

"Mereka yang menjual saham kemarin membeli kembali setelah melihat langkah-langkah lanjutan Trump," kata Senior Strategis Securities SMBC Friend, Toshihiko Matsuno.

Ia mengatakan para pedagang memiliki harapan terhadap rencana belanja fiskal di bawah pemerintahan AS yang baru.

Pejabat Eksekutif Ichiyoshi Investment Management Co Mitsushine Akino mengatakan, "Jika ekonomi AS dihidupkan kembali melalui perluasan pengeluaran belanja fiskal dan pemotongan pajak, suku bunga AS akan naik, dan pada gilirannya menjadi nilai tambah bagi saham Jepang melalui dolar yang lebih kuat dan yen yang lebih lemah." (AFP/Ire/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya