Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Obama Minta Warga AS Dukung Penuh Trump

Willy Haryono
10/11/2016 06:32
Obama Minta Warga AS Dukung Penuh Trump
(AFP PHOTO / NICHOLAS KAMM)

PRESIDEN Amerika Serikat Barack Obama meminta seluruh warga AS mendukung penuh Donald Trump, pengusaha properti yang memenangkan pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) 2016.

Obama mengaku sudah berbicara dengan Trump. Meski sempat terjadi perang pernyataan semasa kampanye, Obama mengatakan pembicaraannya dengan Trump berjalan mulus.

"Bukan rahasia lagi bahwa presiden terpilih dan saya memiliki beberapa perbedaan signifikan. Tapi ingat delapan tahun lalu, Presiden Bush dan saya juga memiliki beberapa perbedaan signifikan," ucap Obama di halaman Gedung Putih, Washington, Rabu (9/11).

"Sekarang kita semua mendukung kesuksesannya dalam menyatukan dan memimpin negara ini. Perpindahan kekuasaan secara damai adalah salah satu pencapaian dalam demokrasi kita," sambung dia, seperti disitat The Guardian.

Mengomentari Hillary Clinton yang kalah dalam perolehan suara electoral college, Obama mengatakan nominasi mantan menteri luar negeri itu sebagai calon presiden adalah peristiwa bersejarah.

Ia tidak membantah dirinya dan semua pendukung Clinton sedih saat melihat hasil pilpres. Namun, Obama mengingatkan bahwa pada akhirnya, seluruh warga AS adalah satu kesatuan.

"Itulah yang saya dengar saat saya berbicara (kepada Trump) langsung, dan saya tergugah olehnya. Itulah yang negara kita butuhkan. Saya berharap dia mempertahankan semangat itu melalui transisi ini, dan saya berharap kepresidenannya memiliki kesempatan untuk dimulai," ungkap Obama.

Senada dengan pidato kekalahan Clinton, Obama meminta semua pendukung Partai Demokrat untuk jangan terlalu lama bersedih dan terus berjuang. Ia juga meminta pemilih pemula yang mendukung Clinton untuk tetap bersemangat.

Akhir kata, Obama mengaku akan melakukan segala cara untuk memindahkan kekuasaan kepada Trump dengan mulus.

"Pada akhirnya, kita semua berada dalam tim yang sama," tutup Obama.

Clinton hanya berhasil meraih 228 suara electoral college, kurang dari ambang batas yang dibutuhkan untuk menang yakni 270. Sementara Trump berhasil meraih 279.

Meski kalah dari jumlah suara electoral college, namun Clinton diproyeksikan memenangkan popular vote. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya