Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Trump Diproyeksikan Menuju Gedung Putih

Willy Haryono
09/11/2016 13:21
Trump Diproyeksikan Menuju Gedung Putih
(AFP/EDUARDO MUNOZ ALVAREZ)

MILIARDER Donald Trump bersiap meraih kemenangan mengejutkan atas Hillary Clinton dalam pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS), Selasa (8/11) waktu setempat.

Proyeksi kemenangan mulai terlihat setelah warga di sejumlah negara bagian yang sebelumnya belum menentukan pilihan (swing state), memutuskan memilih Trump dari Partai Republik.

Clinton -- politikus 69 tahun mantan Ibu Negara, senator dan menteri luar negeri -- memulai pilpres sebagai favorit juara dan harapan menjadi presiden perempuan pertama di Negeri Paman Sam.

Namun, keunggulan Trump di banyak negara bagian memperlihatkan betapa terpecahnya pemilu AS. Hal itu juga memperlihatkan kemampuannya dalam merangkul kalangan pekerja kelas menengah yang kesal terhadap pemerintahan saat ini yang dipimpin seorang presiden dari Partai Demokrat.

Pendukung Clinton yang berkumpul dalam sebuah acara di New York terdiam dan khawatir. Air mata mulai terlihat dari sejumlah pendukung Clinton yang terus memantau layar besar hasil perolehan suara sementara.

"Hasil sementara ini tidak baik," ucap seorang pensiunan perusahaan kereta api Joan Divenuti, yang datang jauh-jauh dari Masschusetts untuk mendukung jagoannya.

"Florida selalu menjadi masalah," tambah dia, merujuk pada negara bagian yang menentukan dalam sejarah pilpres AS.


Sementara di bagian lain kota New York, pendukung Trump bersemangat dan bersorak sorai.

"Saya rasa kami akan menang," ungkap Brendon Pena, seorang pegawai yang kantornya berada di Trump Tower, seperti dikutip AFP.

"Saya rasa Donald Trump adalah pria pintar. Dia tahu apa yang harus kita lakukan, dan kita akan memenangkan pilpres ini," sambung dia.

Pada pukul 11.30 malam waktu AS, Trump diproyeksikan memenangkan 24 negara bagian berisi 229 suara electoral college, sementara Clinton 209. Seorang kandidat membutuhkan 270 electoral college untuk dapat memenangkan pilpres AS.

Saat ini, update CNN memperlihatkan keunggulan 244 suara electoral college bagi Trump, dan 215 untuk Clinton. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik