Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
WAKIL Presiden Jusuf Kalla ikut memerhatikan pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung besok, Rabu (9/11) WIB. Kalla pun punya jagoan sendiri.
Kalla cenderung memilih calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton, seperti mayoritas pemimpin dunia lain. Mantan Menteri Luar Negeri AS itu dinilai bisa memberikan perdamaian dibanding kandidat dari Partai Republik Donald Trump.
"Kalau Trump, wah kelihatannya susah itu. Dunia nanti juga jadi susah," kata Kalla di Hotel Shangri-La, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
Perdamaian menjadi poin penting untuk menjaga stabilitas politik dan ekonomi dunia. Hal itu, menurut Kalla, menjadi alasan banyak pihak cenderung mendukung Hillary dibandingkan Trump.
Tapi, Kalla tidak ingin meramal siapa yang akan duduk di Ruang Oval.
"Kita tunggu saja besok," kata Kalla.
Kalla mengaku, terpilihnya salah satu dari dua kandidat itu tidak memberi dampak signifikan terhadap ekonomi dunia dan kerja sama perdagangan dengan Indonesia.
"Biasa saja, Hillary atau Trump. Walaupun kelihatannya dari pidatonya Trump itu lebih protektif nasionalnya sendiri," jelas Kalla. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved