Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Jumlah Pemilih Kulit Hitam dan Latin Meroket di Pemilu AS

Basuki Eka Purnama
08/11/2016 19:10
Jumlah Pemilih Kulit Hitam dan Latin Meroket di Pemilu AS
(AFP PHOTO / Kerry Sheridan)

JUMLAH pemilih berkulit hitam dan latin di pemilihan presiden Amerika Serikat yang memberikan suaranya di early voting meningkat drastis.

Pada Minggu (6/11), hari terakhir early voting, ratusan orang menghadiri acara Souls to the Polls, yang bertujuan mengundang umat yang baru saja pulang dari Gereja untuk memberikan suara mereka di Florida.

Para pemilih datang masih mengenakan jas dan gaun yang mereka gunakan saat beribadah ke berbagai tempat pemilihan suara.

Di salah satu lokasi di Miami, sejumlah orang berpegangan tangan dan berdoa sebelum memberikan suara mereka. Di tempat lain di Miami-Dade, sekitar 20 pemuda kulit hitam datang dengan menumpang sepeda motor.

Bagi mayoritas pemilih, pemilu kali ini bukan hanya untuk memenangkan Hillary Clinton namun juga mencegah Donald Trump menjadi Presiden AS.

"Saya sangat takut seandainya Trump menang," ujar Ines Curbelo, 57, perawat yang mendeskripsikan diri sebagai Afro-Cuban.

"Dia akan membuat politik AS mundur serta merusak hubungan antarras dan membuat perempuan semakin tidak dihargai di dunia kerja. Segala kemajuan yang telah terjadi akan rusak," imbuhnya.

Sementara itu, pemilih latin juga diperkirakan akan memberikan suara mereka untuk Clinton mengingat Trump berulang kali menyebut warga Meksiko sebagai pemerkosa, berencana membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko, serta mendeportasi imigran ilegal.

Hingga Senin (7/11) pagi, sekitar 1 juta dari 6,4 juta suara telah masuk dari kelompok latin. Di antara mereka yang memberikan suara mereka secara langsung, terjadi peningkatan 100% dibanding saat early voting pada 2012.

Bukti antusiasme warga latin dalam pemilu kali ini adalah 36% warga latin yang telah memberikan suara mereka tidak memilih pada pemilu presiden sebelumnya. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya