Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
CALON Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertanyakan alasan dukungan AS kepada pasukan Irak untuk merebut kembali kota Mosul dari tangan kelompok militan Islamic State (IS).
Ia bahkan menyebut sejumlah pejabat AS sebagai 'sekelompok pecundang' dan mengatakan bahwa serangan yang dipimpin koalisi AS tersebut diluncurkan untuk alasan politik yang terkait dengan lawannya, Hillary Clinton.
"Kita akan mendapatkan keuntungan seperti apa juka berhasil membebaskan Mosul? Apa yang terjadi sekarang penuh kejutan, seperti ada unsur politik," kata Trump saat berkampanye di Tampa, Florida, seperti dikutip CNN, Senin (7/11).
"Kau tahu? Bahwa itu akan menguntungkan Iran. Kami (AS) tidak untung karena Iran akan mengambil alih Irak," lanjutnya.
Trump pun berulang kali mengatakan bahwa AS dan para pemimpin Irak tidak seharusnya mengumumkan rencana untuk menyerang Mosul.
"Apa alasan inti dari serangan merebut Mosul ini? Tidak ada!" sebutnya lagi.
Padahal, di kampanye sebelumnya, Trump pernah menyebut bahwa merebut kembali wilayah dari tangan IS sangat penting agar AS bisa menghancurkan kelompok teroris.
Ia bersikeras bahwa serangan untuk merebut Mosul tersebut adalah bencana dan khusus dirancang untuk menguntungkan rivalnya, Hillary Clinton.
Capres dari Partai Republik ini juga berpendapat bahwa serangan ke Irak yang mengatasnamakan pembebasan dari IS diluncurkan untuk menopang warisan politik Presiden AS, Barack Obama di bulan-bulan terakhir masa kepemimpinannya. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved