Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JAKSA Penuntut Korea Selatan, kemarin, menahan dua mantan ajudan presiden terkait dengan skandal penyalahgunaan kedekatan hubungan yang melibatkan teman dekat Presiden Park Geun-hye. Skandal ini kian membesar sehingga mendorong ribuan massa turun ke jalan untuk menuntut Park lengser.
Skandal ini membuat peringkat persetujuan terhadap Park terus merosot hingga tersisa lima% -- ini merupakan rekor peringkat terendah bagi presiden yang masih menjabat -- atas skandal yang melibatkan teman dekatnya, Choi Soon-Sil.
Choi telah ditahan atas tuduhan penyelewengan dan mencampuri urusan negara -- termasuk dalam pengangkatan pejabat dan keputusan kebijakan -- meskipun tidak memiliki jabatan resmi.
Ahn Jong Beom, mantan penasihat senior Park, resmi ditahan kemarin atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan upaya pemaksaan, demikian kantor berita Yonhap melaporkan.
Ia dituduh membantu Choi mengumpulkan sumbangan hingga jutaan doar dari perusahaan-perusahaan besar seperti Samsung bagi dua yayasan non-profit yang didirikan Choi. Belakangan diketahui sumbangan itu digunakan untuk pribadi.
Yonhap melaporkan Ahn telah ditahan sejak Rabu (2/11) setelah mengundurkan diri sebulan sebelumnya. Dia mengatakan akan 'bertanggung jawab karena gagal memberikan nasihat yang benar bagi Ahn.
Jaksa juga menahan Jeong Ho-seong, mantan ajudan presiden lainnya, atas tuduhan pembocoran informasi rahasia. Jeong, 47, yang dikenal sebagai tangan kanan Park dan telah membantunya sejak 1998, diduga memberikan pidato presiden dan dokumen resmi kepada Choi.
Park bersusah payah untuk memulihkan kepercayaan terhadap pemerintahannya di tengah krisis yang kian mendalam, dengan mencopot para menteri dan penasihat seniornya dan mendatangkan tokoh-tokoh dari luar partainya, Partai Saenuri.
Namun, pergantian pejabat ini tidak berarti banyak untuk meredam kemarahan publik. Ribuan orang turun ke jalan-jalan Seoul, Sabtu (5/11), untuk menuntut pengunduran dirinya.
Polisi mengatakan protes diikuti sekitar 50 ribu orang, tetapi penyelenggaraan demonstrasi mengatakan warga yang turun mencapai 200 ribu orang.
Han Gwang-ok, Kepala Staf Park yang baru mengatakan protes itu menunjukkan membesarnya situasi saat ini.
"Semua menteri senior harus bekerja sama sepenuhnya untuk mengungkap kebenaran," ujar Han dalam pertemuan dengan menteri-menteri kabinet, kemarin. (AFP/*/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved