Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Beralih dari Perseteruan ke Meja Bisnis

(AFP/Inquirer/Hym)
25/10/2016 00:35
Beralih dari Perseteruan ke Meja Bisnis
(AP /LIU RUI/XINHUA)

Rodrigo Duterte awalnya mengambil sikap garis keras terhadap Tiongkok terkait dengan Laut China Selatan. Ia bahkan pernah bersumpah untuk naik jet ski ke Kepulauan Spratly yang disengketakan dan menancapkan bendera negaranya di sana. Namun, belakangan presiden yang berjuluk 'sang Penghukum' itu membawa Filipina lebih lunak terhadap Beijing. Sebaliknya Duterte malah mengambil haluan keras terhadap rival 'Negeri Panda', Amerika Serikat (AS). Pada Kamis (20/10), bertepatan dengan kunjungannya ke Tiongkok, Duterte secara resmi mengumumkan perpisahan dengan AS. Di sisi lain, ia menyatakan telah sepakat dengan Tiongkok untuk menyelesaikan sengketa Laut China Selatan melalui perundingan.
Lebih jauh, Filipina siap masuk ke kesepakatan dengan Tiongkok untuk bersama-sama mengeksplorasi sumber energi di Laut Filipina Barat yang disengketakan.

Dalam pembicaraan dengan rekan-rekan Tiongkok mereka, Duterte dan sejumlah pejabat pemerintahan berusaha mencapai kesepakatan. Berdasarkan informasi yang didapatkan kantor berita Inquirer, kesepakatan itu mengisyaratkan kedua pemerintah bekerja bergandengan tangan untuk menemukan minyak atau gas alam di Laut Cina Selatan. "Apa yang kita lihat ialah kesepakatan, terutama mencakup kegiatan eksplorasi di daerah-daerah yang tidak dipersengketakan," kata seorang pejabat pemerintah yang tidak ingin disebutkan identitasnya, ketika diskusi yang sensitif itu masih berlangsung.

Mengingat Beijing memiliki klaim teritorium dengan sembilan garis putus-putus (nine-dash line) yang meliputi sebagian besar Laut China Selatan, daerah yang potensial tidak diperselisihkan menjadi tanda tanya. Ketika ditanya perihal tersebut, pejabat itu mengatakan itu mungkin daerah yang lebih dekat ke Filipina, termasuk Recto Bank, yang secara kuat di bawah kontrol pemerintah Filipina.

Forum Energy Plc memegang lisensi untuk Service Contract 72, yang meliputi Recto Bank, dikenal secara internasional sebagai Reed Bank. Perusahaan itu merupakan anak perusahaan pimpinan Manuel Pangilinan, Philex Petroleum Corp. Pangilinan ialah salah satu taipan bisnis yang ikut dalam rombongan delegasi bisnis resmi dalam kunjungan empat hari Duterte.

Forum Energy diberi lisensi beberapa tahun yang lalu oleh Departemen Energi untuk melakukan survei pengeboran di daerah eksplorasi minyak bumi. Namun, sengketa wilayah di kemudian hari mendorong pemerintah untuk mengeluarkan moratorium kegiatan eksplorasi. "Kami masih memfinalkan soal ini, tapi lambat laun kami pasti akan menyelesaikan kesepakatan ini," kata pejabat pemerintah tersebut.

Anggota lain dari delegasi kunjungan Duterte mengatakan kesepakatan yang diusulkan itu menyerukan kerja sama Filipina-Tiongkok untuk menggarap wilayah yang lebih dekat ke Filipina dan menjauhi kawasan yang dipersengketakan dalam rangka membangun kepercayaan di antara kedua pihak. "Masalah kedaulatan tidak akan disentuh," ujarnya. Ia menambahkan, setelah hubungan kerja yang nyaman telah terbangun, kedua pihak dapat melanjutkan untuk membahas wilayah yang lebih sensitif di sekitar Laut China Selatan. Jika upaya-upaya itu dapat disegel, perjanjian eksplorasi energi bersama akan menandai salah satu perputaran kebijakan luar negeri paling dramatis dalam sejarah Filipina dewasa ini. (AFP/Inquirer/Hym)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya