Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Lagi, Seorang Perempuan Tuduh Trump Lakukan Pelecehan Seksual

Indah Hoesin
23/10/2016 19:20
Lagi, Seorang Perempuan Tuduh Trump Lakukan Pelecehan Seksual
(AFP/David McNew)

"DIA memegang kami dengan erat, memeluk, dan mencium kami tanpa meminta izin," tutur Jessica Drake, perempuan yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual dari calon Presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (22/10) waktu setempat.

Drake secara terbuka menuduh Trump telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya dalam turnamen golf amal di Lake Tahoe, Nevada, 10 tahun silam.

Pemain dan sutradara film dewasa itu mengaku Trump meminta nomor teleponnya, dan kemudian mengundang dirinya ke kamar hotel di malam mereka bertemu pada 2006.

Drake tidak sendirian dalam konferensi pers itu. Ia didampingi pengacaranya, Gloria Allred, yang juga menjadi kuasa hukum dari dua perempuan lainnya yang menuduh Trump terkait kasus serupa.

Drake pun melanjutkan kisahnya soal perlakuan tidak pantas yang diterimanya 10 tahun lalu dari seorang konglomerat yang kini mencalonkan diri menjadi Presiden AS.

Setelah ajakan itu, Drake pun mengaku akhirnya mendatangi kamar hotel Trump, ditemani dua wanita lainnya. Namun, di ruang pribadi itu, ia menerima perlakuan tidak menyenangkan dari Trump.

Drake lalu meninggalkan kamar hotel setelah sekitar 30 hingga 45 menit, tetapi kemudian menerima telepon dari salah satu perwakilan Trump yang mengundang dirinya untuk seorang diri ke kamar. Namun Drake menolak ajakan tersebut.

Menurut Drake, Trump sendiri kemudian menghubungi dirinya meminta untuk datang kembali dan mengajaknya ke luar untuk makan malam atau menghadiri pesta dengan Trump, tetapi lagi-lagi ia menolaknya.

"Trump kemudian bertaya, 'Apa yang Anda inginkan? Berapa banyak?'," ujar Drake.

Sang miliarder kemudian menawarkan Drake uang sebesar US$10 ribu dan izin menggunakan jet pribadinya jika perempuan tersebut setuju.

Dalam konferensi pers tersebut, Allred juga menunjukkan sebuah foto yang menampilkan Trump bersama Drake.

Sementara itu, tim kampanye Trump dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan berbalik menuduh Drake.

"Cerita ini benar-benar palsu dan konyol. Foto tersebut adalah salah satu dari ribuah foto yang diambil untuk menghormati orang yang meminta berfoto dengan Trump. Trump tidak mengenal orang tersebut, tidak ingat orang tersebut dan tidak berminat untuk mengenalnya," ujar pernyataan yang dikeluarkan tim pemenangan Trump.

Mereka bahkan menyebut tuduhan tersebut merupakan upaya dari kampanye lawan Trump, Hillary Clinton, yang dilakukan untuk mencemarkan nama baik Trump.

Trump juga bersumpah akan menuntut balik para perempuan tersebut setelah pemilihan berlangsung.

"Jika Trump berpikir bahwa taktik intimidasi seperti itu akan membungkam penuduhnya dan mencegah perempuan lain untuk bersuara, Dia (Trump) akan kecewa. Perempuan tidak akan diintimidasi oleh Donald Trump," ujar Allerd menanggapi ancaman Trump tersebut.

Di sisi lain, Clinton yang dituding menjadi dalang kasus tersebut mengatakan tuduhan tersebut tidak akurat.

Drake menjadi perempuan ke-11 yang mengajukan tuduhan terhadap Trump sejak video sang miliarder yang sesumbar tentang pelecehan terhadap perempuan tersebar luas dua pekan lalu. (CNN/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik