Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Trump Kembali Minta Clinton Dipenjara

Basuki Eka Purnama
13/10/2016 08:49
Trump Kembali Minta Clinton Dipenjara
(AFP/JOE RAEDLE)

KURANG dari empat pekan sebelum hari pemilihan dan dengan Hillary Clinton tetap unggul dalam berbagai jajak pendapat, Donald Trump kembali menyerukan agar lawan politiknya itu dipenjara.

Trump menyebut Clinton sebagai kriminal yang harus didakwa karena membahayakan keamanan nasional karena menggunakan akun surel pribadi saat menjabat sebagai menteri luar negeri dan kemudian menghapus 33 ribu pesan yang disebut Clinton sebagai pesan pribadi.

"Setelah mendapatkan surat perintah dari kejaksaan untuk menyerahkan surelnya, dia malah menghapuskan surel-surel itu," ujar Trump di hadapan para pendukungnya di Lakeland, Florida.

"Karenanya, dia harus dipenjara!" serunya disambut gemuruh para pendukungnya.

"Berdasarkan aksinya itu, dia seharusnya tidak boleh maju sebagai kandidat presiden. Negara ini butuh arahan baru," kata Trump disambut teriakan "Penjarakan dia!"

Trump saat ini harus menghadapi lawan dari Partai Demokrat dan dari dalam Partai Republik. Hal itu terjadi setelah pernyataan menjijikan yang diungkapkan Trump tentang perempuan tertangkap mikrofon pada 2005 dan diungkap ke publik pada Jumat (7/10).

Seiring menyusutnya dukungan untuknya, Trump tampaknya siap menggunakan taktik 'bumi hangus' melawan Clinton. Hal itu sudah dilakukannya dalam debat presiden kedua pada Minggu (9/10) ketika dia mengingatkan warga AS mengenai aksi pelecehan yang dilakukan mantan presiden AS Bill Clinton dan mengancam akan menugaskan jaksa khusus untuk menyelidiki Hillary Clinton seandainya dirinya terpilih. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya