Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
USKUP Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM diangkat sebagai kardinal baru oleh Paus Fransiskus. Pengangkatan kardinal baru itu diumumkan setelah Doa Angelus di Vatikan, Minggu (6/10).
Pelaksanaannya akan dilakukan dalam konsistori untuk pembentukan kardinal baru yang diadakan di Vatikan pada 8 Desember 2024 bertepatan Hari Raya Santa Maria Dikandung Tanpa Noda.
Konsistori (sidang para kardinal) yang akan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh dunia, akan dilaksanakan sebelum pembukaan Yubileum Harapan 2025 dan setelah berakhirnya Sesi Kedua Sinode Sinodalitas di Vatikan.
Baca juga : Ini Tempat yang Bakal Dikunjungi Paus Fransiskus di Jakarta
Berdasarkan keterangan dari Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci (KBRI Vatikan) Michael Trias Kuncahyono pada konsistori nanti akan ditunjuk 21 kardinal baru, salah satunya Uskup Keuskupan Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM. Dengan demikian, Mgr Paskalis Bruno Syukur akan menjadi kardinal keempat untuk Gereja Katolik Indonesia.
“Pengangkatan Kardinal merupakan hak prerogatif Paus. Seorang yang diangkat Kardinal tidak harus selalu menjabat Uskup sebelumnya. Pengangkatan seorang tokoh Gereja menjadi Kardinal tidak melalui proses ritual tahbisan,” ujar Trias dalam keterangannya.
Saat ini, ada total 235 kardinal, 122 diantaranya adalah cardinal electors (kardinal yang memiliki hak pilih dan dipilih saat konklaf karena berusia di bawah 80 tahun). Dan dengan ditunjuknya kardinal baru 21 orang, maka jumlah kardinal seluruhnya 256 orang.
Baca juga : 292 Hari Lagi, Pintu Suci di Vatikan akan Dibuka Paus Fransiskus
“Setiap negara tidak harus selalu satu jumlah kardinalnya. Bisa satu, tapi juga bisa lebih dari satu. Jabatan kardinal bukan terjadi karena tahbisan melainkan semata-mata karena diangkat oleh Paus,” jelasnya.
Pengangkatan Kardinal tidak sama seperti uskup yang ada masa pensiunnya, yakni setelah berusia 75 tahun. Kardinal tidak mengenal pensiun atau melekat seumur hidup. Setelah resmi memakai jubah merah (pakaian kardinal), Mgr Paskalis Bruno akan bertugas menjadi asisten dan penasihat dekat Paus.
Menjadi Kardinal Keempat
Baca juga : 6 Jalan Menuju Perdamaian Menurut Paus Fransiskus
Kardinal pertama Indonesia adalah Justinus Kardinal Darmojuwono Pr (lahir di Godean, Yogyakarta, 2 November 1914 - 1994). Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Paulus VI, pada 26 Juni 1967, saat menjabat sebagai Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang.
Yang kedua adalah Julius Riyadi Darmaatmadja SJ. Paus Yohanes Paulus II, pada 26 November 1994, mengangkat Uskup Agung Keuskupan Semarang ini, menjadi kardinal. Pada tahun 1996, Kardinal Darmaatmadja dipindah menjadi Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta. Kardinal Darmaatmadja yang pernah menjadi provinsial Jesuit, ambil bagian dalam konklaf tahun 2005 yang akhirnya memilih Kardinal Joseph Ratzinger menjadi paus, yang bergelar Paus Benediktus XVI.
Kardinal ketiga dari Indonesia adalah Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo. Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta ini, diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus pada 5 Oktober 2019. Sebelum menjadi Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Suharyo adalah Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang (1997 - 2009).
Baca juga : Kardinal Ayuso Kagumi Persaudaraan Sejati Masyarakat di Ganjuran
Dengan diangkatnya Mgr Paskalis Bruno Syukur menjadi kardinal, maka Uskup Keuskupan Bogor yang menjadi uskup sejak 22 Februari 2014 ini, menjadi kardinal keempat Indonesia. Ia menjadi kardinal Indonesia pertama dari Flores. Ia lahir, 17 Mei 1962, di Ranggu, Manggarai, NTT.
Profil Mgr. Paskalis Bruno Syukur
Dilansir dari laman mirifica.net, Paskalis melakukan profesi kekal pada 22 Januari 1989. Profesi kekal adalah profesi yang digunakan seumur hidup, tidak boleh diperbarui lagi, dan menjadikan seseorang sebagai anggota tetap dalam tarekat.
Setelah profesi kekal, Paskalis menerima tahbisan imamat yang menjadi tanda komitmen untuk menjadi saksi dan pelayan sebuah persekutuan di Paroki Santa Maria Ratu Para Malaikat, Cipanas, Jawa Barat pada 2 Februari 1991.
Paskalis menjalankan tugas sebagai pastor pembantu di Paroki Moanemani, Keuskupan Jayapura, Papua setelah menerima tahbisan imamat.
Setelah menjalankan tugas tersebut hingga 1993, Paskalis belajar spiritualitas Fransiskan di Universitas Kepausan Antonianum, Roma, Italia pada 1993 - 1996.
Ordo Fratrum Minorum (OFM) Provinsi INdonesia kemudian memberi tugas kepada Paskalis sebagai magister novis bagi para frater calon penugasan ordo ini di Novisiat OFM, Depok, Jawa Barat, pada 1996-2001.
Pada tahun yang sama, Paskalis juga ditugaskan di Paroki Santo Herkulanus, Depok Jaya. Setelah itu, Paskalis menjadi imam pendamping frater-frater di komunitas OFM sekaligus menjadi anggota Dewan Provinsi OFM Indonesia.
Posisi lain yang pernah diemban Paskalis adalah Dewan Penasihat Keuskupan Agung Jakarta ketika Mgr Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ bertugas sebagia Uskup Agung dan Mgrs Ignatius Suharyo sebagai Uskup Agung Koajutor.
Tidak Lagi Eropa Sentris
Konsistori, yang akan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh dunia, akan dilaksanakan sebelum pembukaan Jubilee Harapan 2025 dan setelah berakhirnya Sesi Kedua Sinode Sinodalitas di Vatikan. Para Kardinal terpilih berasal dari seluruh dunia.
Penunjukkan kardinal baru dari berbagai negara ini, semakin menegaskan universalitas Gereja. Gereja Katolik, seperti dikatakan Paus Fransiskus, tidak lagi Eropa sentris.
Mereka adalah:
1. H.E. Msgr. Angelo Acerbi, Nuntio Apiostik.
2. H.E. Mgr. Carlos Gustavo CASTILLO MATTASOGLIO, Uskup Agung Lima (Peru)
3. H.E. Msgr. Vicente BOKALIC IGLIC C.M., Uskup Agung Santiago del Estero (Primado de la Argentina).
4. H.E. Msgr. Luis Gerardo CABRERA HERRERA, O.F.M., Uskup Agung Guayaquil (Ecuador).
5. H.E. Msgr. Fernando Natalio CHOMALÍ GARIB, Uskup Agung Santiago de Chile (Chile).
6. Archbishop Tarcisio Isao KIKUCHI, S.V.D., Uskup Agung Tokyo (Jepang).
7. H.E. Msgr. Pablo Virgilio SIONGCO DAVID, Uskup Kalookan (Philippines).
8. H. E. Msgr. Ladislav NEMET, S.V.D., Uskup Agung Beograd -Smederevo, (Serbia).
9. H.E. Msgr. Jaime SPENGLER, O.F.M., Uskup Agung Porto Alegre (Brasil).
10. H.E. Mgr Ignace BESSI DOGBO, Uskup Agung Abidjan (Ivory Coast).
11. H.E. Mgr Jean-Paul VESCO, O.P., Uskup Agung Alger (Algeria).
12. H.E. Mgr. Paskalis Bruno SYUKUR, O.F.M., Uskup Bogor (Indonesia).
13. H. E. Msgr. Dominique Joseph MATHIEU, O.F.M. Conv., Uskup Agung Tehran Ispahan (Iran).
14. H.E. Msgr. Roberto REPOLE, Uskup Agung Turin (Italy).
15. H.E. Msgr. Baldassare REINA, Uskup Auxiliary Roma, sebelumnya adalah Vice-gerent dan saat ini Vikjen Keuskupan Roma.
16. H.E. Msgr. Francis LEO, Uskup Agung Toronto (Canada).
17. H.E. Msgr. Rolandas MAKRICKAS, Archpriest Coadjutor Papal Basilica of St. Mary Major.
18. H.E. Mgr Mykola BYCHOK, C.S.R., Uskup Eparchy Saints Peter and Paul of Melbourne of the Ukrainians
19. R.P. Timothy Peter Joseph RADCLIFFE, OP, teolog
20. R. P. Fabio BAGGIO, C.S., Under Secretary Migrants and Refugees Section of the Dicastery for the Service of Integral Human Development
21. Mgr George Jacob KOOVAKAD, pejabat Secretary of State, Responsible for Travel.
(Nov)
TERPILIHNYA Paus Leo XIV membawa sukacita dan kebanggaan mendalam bagi rakyat Peru, negara yang merasa telah menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup pemimpin baru Gereja Katolik itu.
Paus sebagai Uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik bukan sekadar pemegang otoritas hierarkis, tetapi juga simbol persatuan dan pengganti Santo Petrus di dunia.
Terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus Leo XIV menjadi awal baru bagi peran Gereja Katolik dalam merespons dinamika zaman.
KARDINAL Robert Francis Prevost atau Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik Roma, telah tampil untuk pertama kalinya ke hadapan publik ke balkon Basilika Santo Petrus
Ribuan peziarah dan pengunjung yang penasaran di Lapangan Santo Petrus bersorak dan bertepuk tangan saat asap muncul dan lonceng mulai berdentang
PADA hari ini, Rabu (7/5), para kardinal Gereja Katolik Roma memulai proses pemilihan Paus baru di Vatikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved