Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Berniat Beli Pulau untuk Tampung para Migran Eropa

MI
06/9/2015 00:00
Berniat Beli Pulau untuk Tampung para Migran Eropa
(AP/HASSAN ANMAR)
NASIB ribuan migran yang terombang-ambing dalam perjalanan mereka menuju dataran Eropa menggugah miliarder asal Mesir, Naguib Sawiris, 61. Taipan telekomunikasi itu menawarkan yang dia sebut 'solusi sederhana' untuk menangani krisis migran di Eropa. Sawiris hendak membeli sebuah pulau untuk menampung para pengungsi.

"Jika Yunani atau Italia mau menjual pulau, saya akan menjadikannya rumah bagi para migran dan memberikan pekerjaan bagi mereka untuk membangun negara baru," tulis Sawiris di akun Twitter pada Selasa (1/9).

Sawiris menyatakan akan mendekati pemerintah Yunani dan Italia untuk merealisasikan rencana itu. Dia juga menegaskan bahwa rencana itu layak diperjuangkan. "Yunani dan Italia memiliki puluhan pulau yang sepi dan bisa menampung 100 ribu-200 ribu pengungsi. Ini solusi yang sederhana. Mereka jual pulau ke saya, saya bangun penampungan sementara untuk para migran. Saya juga akan bangun pelabuhan kecil supaya kapal-kapal bisa merapat. Saya pekerjakan mereka untuk membangun sendiri rumah, sekolah, rumah sakit, universitas, juga hotel," kata Sawiris kepada CNN.

Sang miliarder memperkirakan harga satu pulau di laut lepas Yunani atau Italia berkisar US$10 juta-US$100 juta. Yang penting, kata dia, investasi infrastruktur. "Saat kondisi sudah membaik kelak, siapa pun yang ingin kembali ke kampung halaman, silakan," lanjut Sawiris.

Meski usulan itu terkesan ambisius, Sawiris mengaku tetap optimistis. Pebisnis terkaya nomor tiga di Mesir versi Forbes itu juga berjanji akan memberikan kehidupan yang layak bagi para pengungsi. "Orang-orang yang tinggal (di pulau) nantinya akan diperlakukan seperti manusia. Bukan seperti sekarang, mereka diperlakukan bagaikan ternak," ucapnya.

Di tengah optimismenya, Sawiris tetap membenarkan dia pasti akan menghadapi tantangan, termasuk kesulitan membujuk Yunani atau Italia untuk menjual sebuah pulau, juga masalah aturan yurisdiksi serta imigrasi. Soal tawaran Sawiris itu, baik pemerintah Yunani maupun Italia belum mengeluarkan tanggapan.

Sawiris merupakan pemilik Orascom TMT, perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di sejumlah negara Afrika dan Timur Tengah, serta Korea Utara. Perusahaan Sawiris juga membangun jaringan komunikasi bawah laut. Selain itu, Sawiris juga memiliki dua stasiun televisi di Mesir dan sedang berupaya mengakuisisi stasiun televisi Eropa, Euronews. Kekayaannya, menurut Forbes, mencapai US$2,9 miliar (Rp40,6 triliun).

"Terkadang saya merasa politisi itu tidak punya hati. Yang saya butuhkan hanyalah izin untuk menampung para migran. Setelah itu, saya sudah tidak perlu apa-apa lagi dari mereka. Saya yakin saya bisa mewujudkan itu," ucap Sawiris. (AFP/Donny Andhika/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya