Bunuh Aktivis Lingkungan, Anggota DPR Guatemala Divonis 12 Tahun Penjara

PENGADILAN Quetzaltenango, Guatemala, menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara kepada Diego Tay usai dinyatakan bersalah dalam pembunuhan warga Prancis Benoit Maria.

Maria, Direktur LSM Pertanian dan Kesehatan Hewan Agronomes et Veterinaires Sans Frontieres (AVSF) Guatemala, ditembak di wilayah adat di timur laut Guatemala pada Agustus 2020. LSM tersebut mengatakan pada saat itu bahwa Maria, 52 tahun, tewas dalam sebuah penyergapan.

Dia telah tinggal di Guatemala selama lebih dari 20 tahun, mendukung proyek pertanian untuk komunitas Pribumi Maya Ixil.

Tay, seorang Anggota Dewan Kotamadya Pribumi, juga dinyatakan bersalah atas kepemilikan senjata ilegal yang membuatnya dijatuhi hukuman tambahan tiga tahun penjara.

Pengacara keluarga Clemence Witt sebelumnya mengatakan motif perampokan telah dikesampingkan, karena semua barang pribadi Maria ditemukan di dalam mobilnya.

Pada 2021, ketika Tay ditangkap, jaksa mengatakan Maria mungkin dibunuh karena menolak membayar suap untuk menggunakan jalan yang melewati komunitas lokal.

Menurut Witt, surat perintah penangkapan internasional telah dikeluarkan untuk orang lain yang dicurigai terlibat dalam kejahatan tersebut yang dapat mengarah pada persidangan kedua.

Pada saat pembunuhan itu terjadi, Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji komitmen Maria yang humanis, persaudaraan, dan suportif yang menghormati Prancis, dan menggambarkan pembunuhan itu sebagai tindakan yang pengecut. (AFP/Cah/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Deri Dahuri