Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Libia Tuding Mesir Lakukan Teror

MI/HAUFAN HASYIM SALENGKE
18/2/2015 00:00
Libia Tuding Mesir Lakukan Teror
(AFP/EGYPTIAN MINISTER OF DEFENCE)
MILITER Mesir mengebom basis kelompok Islamic State (IS) di Libia, Senin (16/2) waktu setempat, serta mengajak Amerika Serikat (AS) dan Eropa bergabung dalam sebuah aksi intervensi militer internasional.

Serangan yang diperintahkan Presiden Abdel Fattah al-Sisi itu dilancarkan Kairo sebagai respons atas kekejaman IS yang mengeksekusi mati 21 warga Kristen Koptik Mesir pada hari sebelumnya.

Sayangnya, seperti dilaporkan Al Jazeera, serangan udara itu menewaskan setidaknya tujuh warga sipil, termasuk tiga anak-anak, di kota pesisir Derna.

Sejumlah foto yang beredar di media sosial memperlihatkan kehancuran di area permukiman di kota pelabuhan di timur Libia tersebut.

Militer menyatakan serangan pada Senin (16/2) itu menyasar kamp-kamp IS, tempat pelatihan, dan gudang persenjataan.

Militer Mesir dalam sebuah pernyataan resmi mengatakan, "Serangan udara menghantam target (IS) dengan tepat, dan armada pesawat tempur kami kembali dengan selamat ke pangkalan."

Setelah serangan itu, Al-Sisi menyebarkan tentara untuk melindungi instalasi-instalasi penting dan bangunan di penjuru Mesir.

"Apa yang terjadi di Libia merupakan ancaman terhadap keamanan dan perdamaian internasional," tukas mantan jenderal yang mengudeta Presiden Muhammad Mursi itu.

Kepala pemerintahan yang sah di Tripoli, Ibu Kota Libia, Omar al-Hassi, mengecam serangan Mesir itu dengan menyebutnya sebagai 'terorisme' dan 'agresi berdosa'.

Pasalnya, Kairo menggempur IS tanpa meminta izin lebih dahulu kepada otoritas di Tripoli.

"Serangan mengerikan dan aksi terorisme yang telah dilakukan oleh militer Mesir merupakan pelanggaran kedaulatan di Libia serta pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan piagam PBB," kata Al-Hassi.

Libia menjadi basis kelompok IS di luar Suriah dan Irak. Kelompok militan di Libia yang menyatakan loyalitas kepada IS merilis sebuah video, Minggu (15/2), yang mempertontonkan eksekusi mati 21 warga Mesir yang diculik di Libia.

Ke-21 orang itu ditangkap dalam dua serangan pada Desember tahun lalu dan Januari 2015 di wilayah Sirte, timur Libia.

Kecaman dan aksi internasional
Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, Selasa (17/2), mengutuk pembantaian 21 warga Mesir penganut Kristen Koptik itu.

Dia mengatakan semua orang Kristen dengan anutan Katolik, Ortodok, Koptik, atau Luther ialah satu iman dan mengatakan mereka yang dieksekusi sebagai martir.

Gereja Koptik Mesir menuntut pelaku pembunuhan harus diseret ke meja hijau.

Universitas Al-Azhar, institusi pengajaran Islam terkemuka di Kairo, turut mengutuk IS dengan menyebut aksi pembunuhan tersebut sebagai tindakan barbar.

Presiden Al-Sisi melobi Eropa dan AS untuk mengoordinasikan respons internasional yang mirip dengan serangan udara di Irak dan Suriah terhadap IS di Libia.

Al-Sissi berbicara khusus dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengenai situasi di Libia. Kairo juga mengirim Menteri Luar Negeri Sameh Syukri ke untuk berkonsultasi di PBB menjelang pembukaan konferensi tentang terorisme, Rabu (18/2), di Washington. (AFP/AP/Daily Mail/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik