Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BIBI pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un ternyata tinggal di Amerika Serikat dimana dia memiliki sebuah usaha penatu setelah dia membelot pada 1998. Hal itu dilansir surat kabar The Washington Post, Jumat (27/5).
Ko Yong-Suk yang tinggal di AS bersama suaminya Ri Gang dan tiga anaknya menggunakan nama lain adalah adik dari Ko Yong-hui, salah satu istri Kim Jong-Il dan ibunda dari Kim Jong-Un.
Memiliki hubungan dekat dengan rezim Korut, pasangan itu dikirim ke Swiss untuk merawat anggota keluarga rezim yang menempuh pendidikan di sana, termasuk Kim Jong-Un.
"Dia tidak nakal namun gampang marah dan kurang toleran," ujar Ko soal Kim dalam wawancara dengan The Washington Post di New York dan di kediamannya yang disebut hanya berjarak beberapa jam dari kota berjuluk 'The Big Apple' itu.
"Ketika ibunya memarahinya karena dia terlalu banyak bermain sehingga belajarnya terbengkalai, dia tidak membantah. Dia melakukan protes dengan cara lain, misalnya mogok makan," imbuhnya.
Ko kemudian menyebut Kim sebenarnya lahir pada 1984 bukan 1982 atau 1983 seperti dugaan selama ini. Hal itu berarti dia berusia 27 tahun saat menggantikan ayahnya, Kim Jong-Il pada 2011.
Putra Ko lahir pada tahun yang sama dan kedua anak laki-laki itu kerap bermain bersama.
"Dia dan putra saya adalah teman sejak lahir. Saya mengganti popok mereka berdua," ungkapnya.
Kim, kata Ko, sangat suka dengan bola basket.
"Dia mulai bermain bola basket dan menjadi terobsesi dengan olahraga itu," ujar Ko sembari menyebut Kim bahkan tidur sembari memeluk bola basket.
Kim dikabarkan adalah fans berat Michael Jordan. Dia beberapa kali menerima Dennis Rodman saat mantan bintang NBA itu bertandang ke Pyongyang.
Tidak diketahui alasan Ko membelot ke AS ketika dia dan suaminya mendatangi Kedutaan Besar AS di Bern, Swiss.
Namun, saudari Ko menderita kanker payudara dan pasangan itu diyakini akan kehilangan hak istimewa mereka setelah anak yang mereka asuh di Swiss tumbuh besar.
Pengamat mengatakan keduanya juga khawatir soal posisi mereka jika saudari Ko, koneksi mereka dengan rezim Korut, meninggal dunia.
Setelah melalui wawancara yang berlangsung selama berbulan-bulan, keluarga itu akhirnya mendapatkan tempat tinggal di AS, beberapa jam dari New York, dan menggunakan nama baru yang tidak diungkapkan The Washington Post.
Mereka membeli rumah dengan bantuan dana dari CIA. Tiga anak Ko berkuliah dan kemudian bekerja di AS. (AFP/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved