Minggu 19 September 2021, 18:35 WIB

ISIS Klaim Serang Pipa Gas Suriah

Mediaindonesia.com | Internasional
ISIS Klaim Serang Pipa Gas Suriah

AFP/Delil Souleiman.
Kamp al-Hol yang dikelola Kurdi menampung kerabat tersangka pejuang kelompok ISIS di timur laut provinsi Hasakeh.

 

KELOMPOK ISIS mengklaim serangan terhadap pipa gas alam utama di tenggara ibu kota Suriah. Serangan itu menyebabkan pemadaman listrik di kota dan daerah sekitarnya.

"Pejuang ISIS mampu menanam dan meledakkan bahan peledak di pipa gas yang memasok pabrik Tishreen dan Deir Ali," kata kelompok itu dalam suatu pernyataan, Sabtu (19/9).

Stasiun Deir Ali tenggara Damaskus menghasilkan setengah dari kebutuhan listrik Suriah. Ini disampaikan Menteri Listrik Ghassan al-Zamel, Sabtu, dari kantor berita resmi SANA.

Dia mengatakan serangan terhadap pipa gas pada Jumat (18/9) malam dengan alat peledak menyebabkan stasiun itu berhenti beroperasi untuk sementara. Pemadaman itu memengaruhi beberapa stasiun lain, menyebabkan pemadaman di Damaskus, pinggirannya, dan daerah lain, kata Zamel, sebelum listrik pulih sekitar 30 menit kemudian.

Dia mengatakan pekerjaan pemeliharaan telah dimulai Sabtu tetapi memperingatkan penjatahan yang parah sampai pipa diperbaiki dan pembangkit listrik melanjutkan operasi dengan normal. Pabrik Deir Ali dan Tishreen tetap tidak berfungsi.

ISIS di Suriah dinyatakan kalah di dusun tepi sungai Baghouz pada 2019 setelah serangan yang didukung AS. Namun kelompok itu terus melakukan serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah dari tempat persembunyiannya, termasuk di gurun timur Suriah yang luas.

Infrastruktur gas dan minyak Suriah telah menjadi salah satu target militan dan kelompok pemberontak yang menentang rezim Presiden Bashar al-Assad. Konflik Suriah sejak 2011 telah merusak jaringan listrik serta infrastruktur minyak dan gas di seluruh negeri.

Baca juga: Sambut Assad Datang, Putin Kecam Pasukan Asing di Suriah

Ladang minyak terbesar Suriah tetap berada di luar jangkauan pemerintah di timur laut yang dikuasai Kurdi. Sanksi Barat telah menghambat impor bahan bakar dari luar negeri. Warga Suriah di daerah yang dikuasai pemerintah harus menyesuaikan kehidupan mereka di rumah dan mengatasi pemadaman listrik hingga 20 jam sehari. (AFP/OL-14)

Baca Juga

AFP/Ludovic Marin.

Retakan Tanah Raksasa, Tiongkok Kosongkan Puluhan Apartemen

👤Cahya Mulyana 🕔Jumat 09 Juni 2023, 15:15 WIB
Ribuan orang dievakuasi dari beberapa gedung apartemen bertingkat tinggi di kota Tianjin, Tiongkok, dalam beberapa hari terakhir. Itu...
AFP

Asap Karhutla Kanada Buat Mutu Udara New York Paling Buruk di Dunia

👤Cahya Mulyana 🕔Jumat 09 Juni 2023, 13:05 WIB
JUTAAN orang di benua Amerika Serikat khususnya di New York hidup di bawah udara yang buruk karena kebakaran hutan yang terjadi di Kanada...
AFP/Kazuhiro NOGI

Indonesia Jadi Tujuan Lawatan Kenegaraan Pertama Kaisar Jepang

👤Basuki Eka Purnama 🕔Jumat 09 Juni 2023, 11:18 WIB
Lawatan pada 17-23 Juni itu dilakukan untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke Tokyo, tahun...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya