Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Revitalisasi Gencatan Senjata Suriah

29/4/2016 00:45
Revitalisasi Gencatan Senjata Suriah
(AFP/KARAM AL-MASRI)

UTUSAN PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, menegaskan pihaknya akan melanjutkan perundingan damai bulan depan. Catatannya, sebelum perundingan damai digelar, kesepakatan gencatan senjata harus direvitalisasi.

De Mistura mengatakan, Amerika Serikat, yang mendukung kelompok pemberontak, dan Rusia, yang menjadi sekutu rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, harus mengambil tindakan untuk mengatur pertemuan tingkat tinggi terkait dengan Suriah sebelum melanjutkan proses negosiasi.

Ia menambahkan, pihaknya sedang menunggu tanggal yang tepat untuk menggelar perundingan damai dengan harapan kekuatan dunia akan menggunakan pengaruh mereka demi memperkuat gencatan senjata yang perlu segera direvitalisasi. “Bagaimana Anda bisa melakukan sebuah perundingan yang penting ketika yang terjadi ialah pengeboman dan penembakan?” kata De Mistura di markas PBB.

Hal itu disampaikannya setelah pasukan pemerintah melancarkan sebuah serangan udara mematikan di sebuah rumah sakit di Kota Aleppo yang menewaskan 20 warga sipil. Termasuk di antara yang tewas ialah 3 anak dan 1 dokter spesialis anak. Bangunan rumah sakit pun hancur akibat serangan udara itu.

Mohammed Alloush, salah satu negosiator terkemuka dari kelompok oposisi, menggambarkan serangan udara itu sebagai kejahatan perang dari pemerintahan Al-Assad.

“Siapa pun yang melakukan pembantaian itu perlu pengadilan perang. Dia tidak membutuhkan meja perundingan,” kata Alloush. “Sekarang lingkungan tidak kondusif untuk tindakan politik apa pun.”

Bukan hanya itu, dalam se­rangan terpisah di bagian timur dan barat sehari sebelumnya, 16 orang tewas, termasuk lima 5 warga sipil. Kantor be­rita Suriah SANA menuding kelompok afiliasi Al-Qaeda Front Al-Nusra dan sekutu mereka sebagai dalang serangan di bagian barat kota itu.

De Mistura menekankan se­mua pihak dalam perundingan damai di Jenewa sama-sama menyadari pentingnya pemerintahan transisi baru di Suriah yang bertugas menyusun konstitusi baru bagi negara itu.
Pembicaraan itu, kata dia, akan difokuskan pada terbentuknya pemerintahan transisi yang mampu memimpin Suriah keluar dari konflik perang saudara yang sudah berlangsung lima tahun dan menewaskan lebih dari 270 ribu orang serta membuat jutaan warga mengungsi.

“Tidak diragukan lagi transisi politik yang benar dan kredibel sudah sangat mendesak,” katanya. “Transisi politik harus diawasi pemerintahan transisi yang baru. Saya ulangi baru, yang kredibel, dan inklusif, yang akan menggantikan susunan pemerintahan saat ini,” katanya. (AFP/AP/Ths/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya