Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Malaysia Tindak Kalangan Pro-Anwar

MI
12/2/2015 00:00
Malaysia Tindak Kalangan Pro-Anwar
(AFP/MOHD RASFAN)
PUTUSAN Pengadilan Federal atau Mahkamah Persekutuan Malaysia yang menolak banding politikus senior oposisi negeri jiran, Anwar Ibrahim, dan menghukumnya 5 tahun penjara atas kasus sodomi, menuai reaksi dari berbagai kalangan. Resistensi kalangan pro-Anwar dibalas pemerintah dengan penangkapan.

Tidak lama setelah vonis dibacakan, polisi menangkap kartunis Zulkiflee Anwar Alhaque alias Zunar. Zunar membuat gambar kartun yang dinilai menghina pengadilan. Kartun yang diunggah di Twitter itu menggambarkan Perdana Menteri (PM) Najib Razak menjadi hakim di pengadilan kasus Anwar.

Aparat keamanan Malaysia juga menyelidiki dua anggota parlemen dari kubu oposisi, yakni Nga Kor Ming dan Rafizi Ramli, yang disebut melancarkan hasutan.

Sementara itu, anak kedua Anwar, Nurul Nuha, 31, akan memimpin kampanye bertajuk March to Freedom untuk membebaskan sang ayah. Kakak Nurul Nuha, yakni Nurul Izzah, memperkenalkan sang adik kepada media di rumah keluarga di Segambut Dalam, Kuala Lumpur. Izzah menjabat wakil presiden di Partai Keadilan Rakyat (PKR).

Nurul Izzah mengatakan fokus perjuangannya membangun sekretariat kampanye dengan Nurul Nuha sebagai ikonnya. "Sebagai anaknya (Anwar) kami akan mengambil alih jubahnya dan melanjutkan perjuangan, harapan, dan ambisinya. Kami tidak tahu berapa lama perjuangan ini akan berlanjut, tetapi kami akan selalu berada di samping ayah hingga akhir," kata Nurul Nuha, kemarin.

Nurul Nuha menambahkan aksi March to Freedom akan menjadi gerakan berbasis lokal yang menjangkau warga Malaysia di luar negeri sambil mencari sokongan badan-badan internasional untuk membebaskan Anwar. "March to Freedom ialah perjuangan untuk membebaskan ayah kami dari penjara yang tidak adil dan seruan kepada warga Malaysia yang telah menderita ketidakadilan di negara kita ini," kata Nurul Nuha.

Pemerintahan PM Najib telah dikritik, baik di dalam negeri maupun mancanegara, karena dinilai melancarkan penghasutan terhadap lawan politik.Kalangan pemerhati hak asasi manusia dan demokrasi menilai kasus Anwar merupakan upaya pemerintah berkuasa membungkam kubu oposisi.

Pada Selasa (10/2), Pengadilan Federal memvonis Anwar bersalah menyodomi mantan ajudannya, Mohd Saiful Bukhari Azlan, Juni 2008. Anwar mengecam dengan mengatakan panel hakim mahkamah ikut dalam konspirasi yang dilancarkan kubu pemerintah, yakni koalisi Barisan Nasional dengan United Malays National Organization (UMNO) sebagai otaknya. (AP/The Star/AFP/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya