Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PIHAK berwenang Myanmar menggali jenazah Kyal Sin, gadis berusia 19 tahun yang tewas tertembak dalam aksi protes Rabu (3/3) lalu untuk diotopsi. Penggalian makam gadis yang dijuluki Angel itu telah menimbulkan kemarahan baru dari para penentang kudeta, yang menuduh junta mencoba menyembunyikan fakta bahwa dia dibunuh oleh pasukan militer.
Televisi pemerintah mengatakan polisi, hakim, dan dokter telah menggali jenazah dan melakukan investigasi bedah. Mereka menemukan luka tembus di bagian belakang kepala korban dan sepotong timah berukuran 1,2 x 0,7 cm di otak yang dikatakan berbeda dengan ujung peluru yang digunakan polisi.
Televisi pemerintah mengatakan, polisi berhadapan langsung dengan para pengunjuk rasa dan luka di bagian belakang kepala yang membunuh Kyal Sin dapat ditembakkan dari senjata yang dapat menembakkan peluru kaliber 38.
"Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa mereka yang tidak menginginkan stabilitas melakukan pembunuhan," kata MRTV.
Di media sosial, penentang kudeta menggambarkan penggalian itu sebagai penghinaan terhadap Kyal Sin dan keluarganya, dengan maksud memberikan laporan palsu tentang apa yang terjadi. Juru bicara militer maupun pihak kepolisian enggan memberi komentar terkait peristiwa ini.
Televisi pemerintah mengatakan, pihak berwenang telah meminta izin keluarga untuk menggali jenazah, tetapi tidak menjelaskan apakah pihak keluarga memperbolehkannya. Para pengunjuk rasa di Mandalay mengatakan mereka mendapat serangan peluru tajam pada saat Kyal Sin terbunuh. Gambar yang diterbitkan menunjukkan bahwa Kyal Sin menoleh ke arah barisan pasukan keamanan di saat sebelum dia terbunuh.
baca juga: Pasukan Keamanan Myanmar Gelar Penggerebekan Tengah Malam
Penduduk mengatakan makam Kyal Sin digali Jumat (5/3) oleh tim di bawah penjagaan polisi dan militer. Warga dilarang mendekat di lokasi kuburan. Makam itu kemudian disegel dengan semen baru. Dan ditemukan sepatu bot karet, sarung tangan yang dibuang serta gaun bedah plastik mengotori lokasi makam. Kyal Sin termasuk di antara sedikitnya 38 orang yang tewas pada Rabu, hari paling berdarah dalam demonstrasi menentang kudeta militer yang sudah berlangsung lebih dari sebulan. (CNA/OL-3)
FENOMENA autokratisasi secara global yang terjadi saat ini memasuki gelombang ketiga. Pemerintah otoriter lahir dengan cara 'memanfaatkan' sistem demokrasi.
MANTAN Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang berstatus terdakwa, dibebaskan secara bersyarat setelah menjalani hukuman enam bulan dari satu tahun hukumannya.
Bantuan yang diberikan Amerika Serikat ke Gabon akan dihentikan setelah kudeta militer bulan lalu.
KEMENTERIAN Luar Negeri Prancis pada Kamis (14/9), mengumumkan bahwa seorang warganya yang ditahan selama kudeta di Niger telah dibebaskan.
Selama 17 tahun dipimpin Pinochet, lebih dari 3.200 orang terbunuh atau “hilang” dan puluhan ribu orang lainnya disiksa.
Diskusi antara Prancis dan Niger dilakukan terkait kelanjutan prajurit asal Prancis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved