Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JEPANG hanya akan menerima dosis terbatas dari vaksin covid-19 untuk bulan-bulan pertama dalam peluncuran inokulasinya. Selain itu, suntikan untuk lansia akan didistribusikan secara bertahap.
Pfizer, pembuat vaksin covid-19 yang disetujui Jepang, meningkatkan produksi di Eropa, tetapi peningkatan pasokan itu kemungkinan tidak akan mencapai Jepang hingga Mei. Hal itu disampaikan Kepala Vaksinasi Jepang Taro Kono pada Minggu (21/2) dalam sebuah wawancara dengan penyiar nasional NHK.
Baca juga: Vaksin Covid-19 dari UEA Tiba di Gaza, Terkait Pemilu?
"Kami ingin memulai vaksinasi untuk lansia pada April, tetapi sayangnya jumlah dosis yang dialokasikan untuk mereka pada awalnya akan sangat terbatas, jadi kami ingin memulainya secara perlahan," kata Kono.
Jepang telah bernegosiasi untuk menerima lebih dari 500 juta dosis vaksin covid-19 yang dikembangkan oleh pembuat obat Barat. Tetapi regulator dalam negeri sejauh ini hanya menyetujui satu vaksin. Negara tersebut tetap bergantung pada pasokan impor yang terhambat oleh hambatan produksi dan pengendalian ekspor.
Sejak Kono ditunjuk bulan lalu untuk memimpin vaksinasi Jepang, dia menolak memberikan jadwal yang pasti kapan dosis akan tiba dan didistribusikan. Meski begitu, pemerintah tetap berpegang pada janji untuk mengamankan suntikan yang cukup bagi seluruh populasinya sebesar 126 juta orang pada Juni.
Jepang telah bernegosiasi untuk menerima 144 juta dosis vaksin Pfizer tahun ini dan pengiriman kedua sekitar 450.000 suntikan tiba pada Minggu.
Kampanye inokulasi di Jepang dimulai pekan lalu dengan dokter dan perawat mendapatkan suntikan pertama. Pemerintah memprioritaskan vaksinasi untuk sekitar 4,7 juta petugas medis, sekitar 1 juta lebih dari perkiraan semula. (CNA/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved