Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pesawat Tiongkok Terobos Zona Pertahanan Udara Taiwan

Atikah Ishmah Winahyu
24/1/2021 10:55
Pesawat Tiongkok Terobos Zona Pertahanan Udara Taiwan
Pesawat pengebom H-6K milik Tiongkok.(AFP/GREG BAKER)

DELAPAN pesawat pengebom H-6K Tiongkok berkemampuan nuklir dan empat jet tempur J-16 memasuki sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, Sabtu (23/1). Sementara angkatan udara Taiwan mengerahkan rudal untuk memantau serangan tersebut.

Tiongkok, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, hampir setiap hari melakukan penerbangan di atas perairan antara bagian selatan Taiwan dan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di Laut China Selatan, dalam beberapa bulan terakhir. Namun, mereka umumnya hanya terdiri dari satu atau dua pesawat pengintai.

Kehadiran begitu banyak pesawat tempur Tiongkok dalam misi ini adalah hal yang tidak biasa. Sebuah peta yang disediakan Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan pesawat Tiongkok, yang juga termasuk pesawat antikapal selam Y-8, terbang di atas perairan yang sama tempat misi Tiongkok terbaru telah berlangsung di dekat Kepulauan Pratas, meskipun masih jauh dari daratan Taiwan.

Baca juga: Biden dan Johnson Bahas Pererat Kerja Sama

Angkatan udara Taiwan memperingatkan pesawat Tiongkok dan mengerahkan rudal untuk memantau mereka, menggunakan kata-kata standar untuk menanggapi kegiatan tersebut.

"Serangan peringatan lintas udara telah ditugaskan, peringatan radio dikeluarkan dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas tersebut," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan singkat.

Belum ada komentar langsung dari Tiongkok terkait kegiatan tersebut. Di masa lalu, Tiongkok beralasan sedang melakukan latihan untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan negara.

Penerbangan oleh pesawat pengebom dan pesawat tempur Tiongkok, Sabtu (23/1) terjadi hanya beberapa hari setelah Joe Biden dilantik sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Emily Horne mengatakan AS memiliki komitmen kuat dengan Taiwan, setelah duta besar de facto pulau itu di Washington, Hsiao Bi-khim, menghadiri pelantikan Biden, Rabu (20/1).

Departemen Luar Negeri AS menanggapi aksi Tiongkok itu dengan mendesak Beijing berhenti menekan Taiwan.

"Kami mendesak Beijing menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan dan sebaliknya terlibat dalam dialog yang bermakna dengan perwakilan Taiwan yang dipilih secara demokratis," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price. (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya