Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PERDANA Menteri Jepang Yoshihide Suga, pada Senin, mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat di wilayah Tokyo yang lebih besar karena gelombang ketiga infeksi virus korona yang sangat parah.
Suga menghadapi tekanan yang semakin meningkat atas tanggapan pemerintahannya terhadap rekor jumlah infeksi baru.
Baca juga: Bandara Terbesar Vietnam Mulai Dibangun
Pada Sabtu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike, bergabung dengan gubernur dari tiga daerah tetangga, meminta pemerintah pusat untuk memberlakukan keadaan darurat di daerah mereka. Tetapi pemerintah enggan mengambil langkah-langkah yang dapat membuat ekonomi kembali mundur.
Namun, pada Senin, Suga mengatakan bahwa dia menyadari diperlukan perintah yang lebih kuat. "Pemerintah pusat akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan keadaan darurat," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka akan memprioritaskan langkah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi dari minum dan makan.
Dalam konferensi pers tahun baru, Suga mengatakan pemerintah mengharapkan data vaksin dari perusahaan AS pada akhir Januari dan vaksinasi dapat dimulai pada akhir Februari.
"Awalnya, kami ingin memulai vaksinasi terhadap tenaga medis, lansia dan mereka yang bekerja di fasilitas perawatan lansia," katanya.
"Saya juga akan memimpin dalam mendapatkan vaksinasi," tambahnya. (AFP/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved