Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

WHO Soroti Varian Baru Covid-19

Nur Aivanni
23/12/2020 01:30
WHO Soroti Varian Baru Covid-19
Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus(AFP)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Inggris telah melaporkan varian baru virus korona yang menular lebih cepat. Tetapi, sejauh ini tidak ada bukti bahwa virus tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian.

“Apa yang kami pahami sejauh ini dari data yang telah dilaporkan Inggris adalah bahwa mereka telah melaporkan peningkatan penularan dalam varian ini,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus.

“Tapi, sejauh ini tidak ada bukti bahwa varian itu lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian. Intinya adalah kita perlu  menekan penularan semua virus SARS-CoV-2 secepat yang kita bisa. Semakin kita membiarkannya menyebar, semakin besar kesempatannya untuk berubah,” kata Tedros.

Jumlah kematian akibat pandemi di Inggris sendiri sudah mencapai sekitar 68.000 orang, terburuk di Eropa.

Dalam beberapa hari terakhir, WHO juga sudah menerima laporan varian baru virus korona di Afrika Selatan.


Desakan penutupan wilayah

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson didesak untuk memberlakukan penutupan wilayah atau lockdown secara nasional dalam beberapa hari. Terutama karena lebih dari 40 negara sudah melarang kedatangan dari Inggris untuk mencegah penularan varian baru virus korona.

Penasihat ilmiah pemerintah memperingatkan bahwa tindakan yang lambat dapat menelan puluhan ribu nyawa serta berisiko menimbulkan bencana ekonomi, manusia, dan sosial, dengan varian virus baru yang menyebar ke seluruh Inggris dan luar negeri.

Para ilmuwan mengatakan telah memeriksa data tambahan dan sangat yakin bahwa varian baru itu lebih cepat menular daripada varian virus lain yang beredar di Inggris.

Dalam konferensi pers di Downing Street, Johnson berusaha meyakinkan para pemimpin dunia lainnya bahwa Inggris telah bertindak cepat untuk mengatasi kasus covid-19 jenis baru.

“Kami memberikan semua informasi yang diperlukan ke Organisasi Kesehatan Dunia dan kami sudah mengambil tindakan cepat dan tegas untuk mencegah penyebaran varian virus di Inggris,” katanya seperti dikutip harian The Guardian.

Downing Street bersikeras bahwa langkahlangkah yang dilakukan pada akhir pekan, yakni memberlakukan pembatasan tingkat empat di London dan daerah-daerah di selatan dan timur Inggris, tetapi mengizinkan warga di daerah lain untuk bertemu pada Hari Natal, dapat mengontrol penyebaran virus.

Namun, direktur kesehatan masyarakat wilayah Manchester mengatakan siapa pun yang tiba di wilayah tersebut dari area tingkat 4 atau dari Wales harus mengisolasi diri selama setidaknya 10 hari.

Di sisi lain, para menteri mengimbau masyarakat Inggris untuk menghindari pembelian barang berlebihan setelah Prancis menolak mencabut larangan pengiriman barang dan kedatangan penumpang dari Inggris.

Kemarin, Inggris melaporkan penambahan kasus positif sebanyak 33.364 orang dan 215 orang meninggal. Sementara itu, lebih dari 500 ribu orang telah menerima dosis pertama dari satu-satunya vaksin covid-19 yang disetujui di negara tersebut. (Aiw/X11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya