Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pembicaraan Brexit masih Alot

Nur Aivanni
15/12/2020 01:40
Pembicaraan Brexit masih Alot
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen(AFP)

UNI Eropa dan Inggris kemarin kembali ke meja perundingan setelah setuju untuk melepaskan tenggat yang seharusnya untuk pakta perdagangan pasca-Brexit.

“Tim negosiasi kami telah bekerja siang dan malam selama beberapa hari terakhir,” kata Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dalam pesan video, membacakan pernyataan bersama yang disetujui dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

“Kami telah memberikan mandat kepada negosiator kami untuk melanjutkan pembicaraan dan untuk melihat apakah kesepakatan bisa dicapai bahkan pada tahap akhir ini,” kata para pemimpin itu.

Mereka tidak memberikan tenggat baru, tetapi anggota parlemen dari Partai Konservatif, Mark Harper, mengatakan pembicaraan yang diperpanjang bisa langsung dilakukan, dengan kurang dari tiga minggu lagi sampai Inggris meninggalkan pasar tunggal Eropa.

“Banyak dari kami yang sepenuhnya mengantisipasi kemungkinan besar kami akan kembali ke Parlemen antara Natal dan Tahun Baru untuk berunding soal Brexit dan memberikan suara jika kesepakatan telah dilakukan,” kata Harper.

Negosiator Uni Eropa, Michel Barnier dan David Frost dari Inggris telah mengadakan pembicaraan pada pekan lalu. Juru bicara Dewan Uni Eropa, Sebastian Fischer, mengatakan Barnier akan memberi tahu duta besar Eropa tentang keadaan negosiasi saat ini.

Hasilnya, kata Barnier, terdapat sejumlah kemajuan tentang perundingan dagang, namun perbedaan tetap terjadi dalam beberapa masalah penting. “Masih ada kemungkinan mencapai kesepakatan jika kami bisa menyelesaikan beberapa masalah dalam beberapa hari ke depan. Masih ada perbedaan tentang beberapa hal seperti soal perikanan, pemerintahan, dan kesetaraan perdagangan,” kata seorang diplomat Eropa yang mendapat pesan dari Barnier.

Di sisi lain, PM Johnson bersikeras bahwa kesepakatan masih jauh dari kata pasti. “Inggris pasti tidak akan meninggalkan pembicaraan  tersebut. Saya masih berpikir ada kesepakatan yang harus dilakukan jika mitra kami ingin melakukannya,” tambahnya.

Laporan menunjukkan kedua belah pihak sedang menjajaki kesepakatan potensial tentang bagaimana menanggapi masalah perbedaan peraturan dan soal persaingan yang sehat. Inggris, kata Johnson, tidak dapat berkompromi tentang sifat fundamental Brexit yaitu mengendalikan hukum dan perikanan Inggris.

Inggris dan UE berusaha mencapai kesepakatan sebelum periode transisi berakhir pada 31 Desember 2020, ketika kedua pihak akan beralih ke perdagangan berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).


Menimbun barang

Pemerintah Inggris dilaporkan telah memperingatkan toko-toko untuk menimbun makanan dan pasokan penting lainnya di tengah  meningkatnya kekhawatiran tidak akan tercapainya kesepakatan Brexit dalam beberapa minggu ke depan.

Produsen makanan telah memperingatkan pasokan sayuran segar akan sangat terpukul jika tarif diberlakukan. Mereka mengatakan kekurangan bisa berlangsung setidaknya selama tiga bulan.

Pemerintah juga telah memberi tahu pemasok obat-obatan, perangkat medis, dan vaksin untuk menimbun persediaan selama enam minggu di lokasi yang aman di Inggris.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, bersikeras Inggris memiliki keragaman pasokan obat yang cukup. (AFP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya