Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Suga Teruskan Abenomics

Haufan Hasyim Salengke
15/9/2020 00:10
Suga Teruskan Abenomics
Yoshihide Suga (kanan) mempersembahkan bunga kepada Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe seusai memenangi pemilihan(AFP)

PARTAI yang berkuasa di Jepang kemarin memilih kepala sekretaris kabinet, Yoshihide Suga, sebagai pemimpin terbarunya dan memastikannya menjadi pengganti Shinzo Abe sebagai perdana menteri Jepang periode berikutnya.

Suga dengan mudah memenangi pemungutan suara. Dia memperoleh 377 dari total 534 suara sah anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal (LDP) dan perwakilan daerah. Adapun, saingannya, mantan menteri pertahanan Shigeru Ishiba dan kepala kebijakan LDP Fumio Kishida, tertinggal jauh.

Ishiba, yang populer di kalangan publik Jepang, tetapi tidak begitu populer di partainya sendiri, hanya mendapat 68 suara, dan Kishida, yang pernah dianggap sebagai penerus favorit Abe, meraih 89 suara.

Mengingat LDP merupakan mayoritas, Suga diprediksi dengan mudah memenangi pemungutan suara parlemen pada Rabu mendatang. Dia akan menjadi perdana menteri dengan menggantikan Abe yang telah mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

Sebagai seorang penasihat dan juru bicara pemerintah, Suga yang berusia 71 tahun menjanjikan stabilitas dan kelanjutan dari kebijakan Abe, termasuk program ekonomi yang dijuluki ‘Abenomics’. 

Program itu ditujukan untuk membangkitkan perekonomian Jepang melalui reformasi struktural dan pengeluaran fiskal. Mengingat peran sentralnya sebagai sekretaris kabinet di pemerintahan, ia diharapkan dapat memberikan kesinambungan memimpin pemerintahan sementara hingga Pemilu 2021.

“Shinzo Abe dan senior partai lainnya memilih mendukung Suga karena dia merupakan kandidat terbaik, seseorang yang menurut mereka dapat melanjutkan pemerintahan seperti yang dilakukan Abe,” kata Koichi Nakano, dekan dan profesor ilmu politik di Sophia University, Tokyo.


Anak petani

Suga merupakan putra seorang petani stroberi yang dibesarkan di wilayah utara Akita, Jepang. Dia berbeda dengan para perdana menteri sebelumnya yang umumnya berasal dari dinasti politik.

Diperkirakan, masalah daerah perdesaan yang menderita depopulasi akan menjadi perhatian utamanya. Namun, tidak banyak yang diketahui tentang ideologi pribadinya dan dia umumnya dipandang sebagai pendukung loyal LDP yang lebih reformis.

Sebagai perdana menteri, Suga akan menghadapi serangkaian tantangan berat, termasuk mengatasi virus korona dan membenahi ekonomi terbesar ketiga dunia itu yang berada dalam resesi bahkan sebelum pandemi.

Ada juga tantangan diplomatik, termasuk soal aliansi Jepang dengan Amerika Serikat dan menavigasi hubungan dengan Tiongkok ketika opini global mengeras terhadap Beijing setelah virus korona dan kerusuhan di Hong Kong.

“Sekarang adalah masa yang sulit bagi Jepang karena AS menekan Tiongkok,” kata Makoto Iokibe, profesor sejarah politik dan diplomatik di Universitas Hyogo.

Meskipun tidak dianggap sebagai politikus yang paling energik atau bersemangat, Suga memiliki reputasi sebagai tokoh yang sangat efisien dan praktis dalam bekerja.

Salah satu penampilannya yang paling menonjol di publik baru-baru ini ialah ketika masa transisi dari kaisar Akihito ke Naruhito di tahun 2019. Suga dipercaya mengumumkan nama era baru Reiwa ke publik Jepang dan global. (AFP/BBC/Van/X-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya