Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengakui sudah mengetahui betapa mematikan dan menularnya covid-19 sejak Februari lalu. Namun, dia memilih tidak membesarkan masalah itu agar tidak terjadi kepanik an di negaranya.
Ini terungkap dalam rekaman wawancara Trump untuk naskah buku baru berjudul Rage dan ditulis oleh jurnalis veteran Bob Woodward, yang diperoleh oleh CNN dan The Washington Post.
Woodward sendiri melakukan 18 kali wawancara dengan Trump untuk buku yang akan dirilis pada 15 September tersebut. “Saya ingin selalu mengecilkannya karena saya tidak ingin membuat panik,” kata Trump kepada Woodward pada 19 Maret beberapa hari setelah dia menyatakan darurat nasional di AS.
Dalam wawancara lainnya pada 7 Februari, Trump menyatakan virus itu berpindah melalui udara meski kemudian dia berulangkali mengejek orang-orang yang memakai masker. Trump baru terlihat memakai masker di depan umum pada Juli.
Muncul delapan pekan sebelum pilpres pada 3 November, pengakuan ini menjadi tekanan baru bagi Trump. Hasil jajak pendapat mengatakan, sekitar dua pertiga warga AS tidak menyetujui cara Trump dalam mengatasi virus.
Trump juga kerap dituding mengecilkan masalah itu demi menjaga kesempatan nya terpilih kembali sebagai presiden. Gedung Putih kemarin membantah Trump dengan sengaja menyesatkan orang Amerika tentang virus itu. “Presiden tidak pernah meremehkan virus itu,” kata sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany.
Sementara itu, Trump mengecam buku itu sebagai upaya pembunuhan politik. Baginya, mengecilkan masalah covid-19 ialah cara untuk mencegah kecemasan. AS sendiri mengalami jumlah kematian tertinggi di dunia akibat virus korona baru.
Jumlah warga AS yang meninggal mencapai 190 ribu pada pekan ini bersamaan dengan terjadinya lonjakan kasus di wilayah barat. Negara bagian seperti Iowa dan South Dakota muncul sebagai pusat penyebaran baru dalam beberapa minggu terakhir.
Kecaman Biden
Calon presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, menuduh Trump mengkhianati rakyat Amerika dan lalai dari tugas karena sengaja berbohong tentang bahaya covid-19.
“Trump tahu dan sengaja mengecilkannya. Lebih buruk lagi, dia berbohong kepada rakyat Amerika,” kata Biden dalam pidatonya di Michigan.
“Sementara penyakit mematikan ini melanda bangsa kita, Trump gagal melakukan pekerjaannya. Itu ialah pengkhianatan dan melalaikan tugas, sebuah aib,” tegas Biden.
Biden sendiri mengunjungi negara bagian Michigan yang menjadi rumah bagi industri otomotif AS untuk memperkenalkan proposal baru soal pajak bagi perusahaan-perusahaan yang memindahkan usaha mereka ke luar negeri.
Biden dan Trump saat ini terus meningkatkan upaya untuk meraih banyak dukungan di mingguminggu terakhir menuju pemilihan. Selama pandemi virus korona baru, kampanye tradisional menjadi mustahil untuk dilakukan. (AFP/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved