PENASIHAT keamanan nasional Nigeria Sambo Dasuki, Senin (9/2), menegaskan akan menumpas kelompok ekstremis Boko Haram dalam enam pekan dan tidak akan lagi menunda pemilihan presiden di negara itu.
"Mereka akan dibubarkan, tidak akan ada lagi," tegas Dasuki.
Pun jika target enam pekan untuk menumpas Boko Haram itu tidak tercapai, Dasuki menyatakan, "Situasinya akan cukup kondusif untuk menggelar pemilihan presiden. Tidak perlu lagi menunda pilpres."
Di hari yang sama, Boko Haram bahkan menyerbu sebuah penjara di Kota Diffa, Niger Tenggara. Akan tetapi, serangan itu dapat ditangkis pasukan pemerintah. Selepas penyerbuan itu, Boko Haram juga meledakkan bom di pasar setempat di Niger.
Sementara itu, di Kamerun, Minggu (8/2), kelompok itu membajak sebuah bus rute Kota Koza ke Mora di Kamerun Utara, dan menculik 20 penumpang. Kelompok itu kemudian mengeksekusi 12 di antara mereka dan membebaskan sisanya.
Pada Senin (9/2) , parlemen Niger sepakat mengirim 750 pasukan untuk bergabung dengan pasukan regional, terdiri dari pasukan Nigeria, Kamerun, Chad, Benin, dan Niger dalam operasi penumpasan Boko Haram.
Akhir pekan lalu, Dasuki telah mengumumkan pemilihan presiden yang sedianya digelar pada 14 Februari diundur selama enam pekan menjadi 28 Maret akibat serangan Boko Haram yang meluas di dalam negeri, bahkan hingga negara tetangga.
Sejak memulai aksi penyerangan pada 2009, kelompok ekstremis itu telah menduduki sejumlah wilayah utara Nigeria dengan jumlah korban mencapai 13 ribu jiwa.
Cemooh Sebagai respons atas tekad pemerintah Nigeria itu, pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau mencemooh upaya pasukan multinasional di wilayah Afrika Barat itu. Lewat rekaman video yang dimuat di Youtube, Senin (9/2), Shekau menyatakan, "Upaya aliansi Anda itu tidak akan menghasilkan apa-apa!"
Dengan menggunakan bahasa Arab, Shekau juga mengolok-olok, "Kalian mengirim 7.000 pasukan? Kenapa tidak sekaligus mengirim 7 juta pasukan? Demi Allah, itu kecil. Kami bisa menangkap mereka satu per satu!"
Dalam rekaman berdurasi 28 menit itu, Shekau melontarkan ancaman yang ditujukan kepada Presiden Chad Idriss Deby.
Pasukan Chad memang telah melancarkan serangan dengan menargetkan Boko Haram di Kota Gamboru dan Malam Fatori, Nigeria, selama beberapa hari terakhir.
Nigeria bersama negara-negara tetangganya, Chad, Niger, Kamerun, dan Benin, telah sepakat mengerahkan 8.700 pasukan, termasuk polisi dan sipil, dalam pasukan yang didukung Uni Afrika untuk menumpas Boko Haram. Amerika Serikat memperkirakan kelompok pimpinan Shekau itu memiliki 4.000-6.000 pejuang.
Selama enam tahun terakhir, kelompok Boko Haram beroperasi utamanya di tiga negara bagian di Nigeria timur laut. Mereka mengambil alih sejumlah kota dengan tujuan utama menciptakan negara Islam garis keras.
Kelompok itu diperkirakan tidak banyak terkait dengan operasional dengan kelompok ekstremis lain, meskipun tetap melibatkan pejuang asing yang kebanyakan ialah tentara bayaran. (AFP/I-2)