Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MESKI dikecam, Presiden Korea Utara Kim Jong-un tetap akan melanjutkan uji coba nuklir.
Seperti diwartakan Korean Central News Agency (KCNA), kemarin, Kim yang baru saja berhasil memperkecil hulu ledak nuklirnya menyatakan bahwa senjata itu butuh pengujian lebih lanjut.
"Sekaligus untuk memperkirakan kekuatan destruktif dari hulu ledak nuklir yang baru diproduksi," demikian kata kantor berita Korut itu.
Saat mengawasi peluncuran rudal balistik jarak pendek pada Kamis lalu, Kim memerintahkan para ahli senjatanya untuk meningkatkan kemampuan serangan mereka sehingga bisa menghadapi Korea Selatan, termasuk Amerika Serikat yang mendukung negara tetangganya itu.
Menurut KCNA, dua rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan Kamis lalu itu merupakan bagian dari latihan serangan nuklir.
Tujuannya ialah menyimulasikan bagaimana meledakkan nuklir dari ketinggian ke daerah target yang telah ditetapkan di wilayah musuh.
Sejauh ini, Badan Perserikatan Bangsa-bangsa telah menjatuhkan sanksi kepada Korut lantaran melakukan uji coba senjata nuklir pada Januari lalu.
Namun, negeri komunis itu bergeming.
Mereka bahkan meluncurkan dua rudal jarak pendek ke perairan Jepang.
Tak hanya itu, beberapa jam setelah melepaskan rudal, mereka mengumumkan pembekuan aset-aset Korea Selatan yang ada di wilayah negeri komunis itu.
Kim bahkan sesumbar bakal meluluhlantakkan Korsel dan Amerika Serikat yang jadi seteru utamanya itu.
Kemarin, Sekjen PBB Ban Ki-moon kembali memperingatkan Korut agar tidak melakukan hal yang membuat situasi di Semenanjung Korea bergejolak.
"Mereka harus mematuhi resolusi PBB,'' ujar juru bicara sekjen PBB, Stephane Dujarric. Badan Dunia tersebut melarang Korut mengembangkan senjata pemusnah massal, termasuk uji coba rudal balistik.
Ketegangan militer di Semenanjung Korea kembali meningkat sejak Korea Utara melakukan uji coba keempat nuklir pada Januari, diikuti dengan peluncuran roket jarak jauh bulan lalu.
Korea Selatan dan Amerika Serikat merespons dengan meningkatkan latihan bersama tahunan mereka, yang menurut Pyongyang merupakan latihan provokatif untuk melakukan invasi.
"Mereka tak boleh menyentuh sejengkal tanah atau rumput di wilayah kami," kata Kim.
Dia juga memerintahkan tentaranya untuk bersiaga menembakkan senjata nuklir jika sewaktu-waktu diperlukan. (AFP/ths/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved