Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TENTARA Israel menyerbu kantor stasiun televisi Palestine Today di Tepi Barat, Kamis (10/3) malam waktu setempat.
Dalam penyerbuan itu, manajer stasiun televisi itu turut ditangkap dengan tuduhan melakukan penghasutan.
Badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, menuding stasiun televisi tersebut mengudara atas nama kelompok militan jihad Islam.
Kantor media televisi itu dipaksa ditutup dalam serbuan gabungan polisi dan tentara Israel.
Dalam 6 bulan terakhir, stasiun Palestine Today kerap memberitakan laporan yang membangkitkan warga Palestina untuk melakukan perlawanan dan protes terhadap tindak kekerasan yang dilakukan aparat Israel.
"Saluran itu menjadi cara-cara utama bagi jihad Islam untuk menghasut penduduk Tepi Barat, menyerukan serangan-serangan teror terhadap Israel dan warganya. Hasutan disiarkan di stasiun televisi serta di internet," demikian pernyataan pihak Shin Bet, Jumat (11/3).
Pasukan Israel juga menahan manajer televisi Palestine Today, Farooq Aliat asal Bir Zeit, utara Ramallah.
Pria berumur 34 tahun itu disebut Shin Bet sebagai anggota kelompok jihad yang pernah dipenjara di Israel karena aktivitasnya.
"Tak hanya itu, kamerawan Mohammed Amr dan teknisi Shabib Shabib juga ditangkap," kata pejabat dafi Shin Bet.
Seorang juru bicara militer mengatakan peralatan teknis dan pemancar disita dari kantor di Ramallah dan diperintahkan untuk segera ditutup.
Kendati kantor Palestine Today di Ramallah ditutup, saluran televisi Palestina itu terus mengudara dari wilayah Jalur Gaza yang dikuasai kelompok Hamas.
Gelombang kekerasan di wilayah Palestiana telah menewaskan setidaknya 188 warga Palestina, 28 warga Israel, 2 orang Amerika, seorang Eritrea, dan Sudan sejak 1 Oktober.
Kekerasan mulai memuncak setelah aparat Israel secara brutal menyerang kompleks Masjid Al-Aqsa dan menangkap para jemaah Palestina.
Penodaan tempat suci umat Islam itu menyebabkan warga Palestina melakukan perlawanan.
Di sisi lain, aparat Israel menutup kantor media massa bukanlah yang pertama kali.
Pada November lalu, mereka juga menutup paksa dua stasiun radio Palestina, Al-Hurria dan Al-khalil di Hebron. (AFP/Ths/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved