Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lonjakan Covid-19 di Tengah Pembatasan Baru di Catalonia

Haufan Hasyim Salengke
19/7/2020 11:05
Lonjakan Covid-19 di Tengah Pembatasan Baru di Catalonia
Dua pria memakai masker sedang berjalan di Catalonia square Barcelona on July 18, 2020(AFP/JOSEP LAGO)

Wilayah Catalonia di timur laut Spanyol kembali mencatat angka infeksi covid-19 harian lebih dari 1.000. Padahal saat ini penduduk di wilayah tersebut sedang mengalami pembatasan baru.

Otoritas kesehatan berusaha untuk menghentikan lonjakan kasus covid-19 minggu ini. Diketahui covid-19 telah menyebabkan empat juta orang di Barcelona diminta untuk tinggal di rumah selama 15 hari. Catalonia adalah yang terburuk.

Negara tetangga Spanyol, Prancis berpendapat penutupan perbatasan harus didiskusikan.

Spanyol telah mencatat 260.000 kasus covid-19 dan ada 28.400 kematian. Dalam 24 jam terakhir, departemen kesehatan di wilayah itu pada Sabtu (18/7) mencatat 1.226 kasus lain.

Sebanyak 894 di antaranya terjadi di wilayah metropolitan Barcelona, sehingga menambah lonjakan selama seminggu terakhir. Lonjakan kasus covid-19 menyebabkan langkah-langkah baru yang ketat diumumkan pada Jumat.

Meskipun langkah-langkah itu tidak mengarah ke lockdown penuh, tapi aturan baru itu telah menimbulkan kekhawatiran besar di wilayah. Mereka berharap untuk dilakukan pelonggaran pembatasan.

Pemilik bar di Barcelona, Maria Quintana mengatakan kepada AFP, "Kami baru saja mulai melihat hal-hal menggembirakan kembali bangkit dengan kedatangan beberapa wisatawan asing. Jadi, ini adalah langkah mundur," kata Maria.

Baca juga: Meksiko Laporkan 7.257 Kasus Baru Covid-19

Spanyol baru saja mengakhiri penguncian nasionalnya yang sulit sekitar empat minggu lalu dan berharap untuk memulai ekonomi, terutama dengan jumlah pariwisata.

Jalan-jalan di Barcelona dilaporkan lebih kosong pada Sabtu (18/7). Namun, terlihat beberapa penduduk menentang perintah tinggal di rumah dan keluar dengan mobil.

Sementara itu Perdana Menteri Prancis, Jean Castex, ditanya apakah penutupan perbatasan bisa dimungkinkan di tengah laporan Spanyol tentang bertambahnya 150 virus covid-19.

"Kami memantau ini dengan sangat cermat, khususnya di sini karena ini adalah masalah nyata yang juga perlu kami diskusikan dengan pihak berwenang Spanyol," jawab Castex

Perbatasan antara kudua negara baru dibuka kembali untuk warga umum pada 21 Juni.

Jumlah kematian Prancis akibat covid-19 saat ini kira-kira 30.000 orang (BBC/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya