Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PRESIDEN Indonesia Joko Widodo menegaskan masalah Palestina dan Al-Quds Al-Sahrif (Jerusalem) merupakan topik sangat penting bagi Indonesia.
Atas dasar itu pula Indonesia menyanggupi permintaan untuk menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jakarta, 6-7 Maret.
“Hari ini (Senin) saya telah memimpin KTT Luar Biasa OKI tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif sebagai jawaban atas permintaan presiden Palestina. Topik Palestina dan Al-Quda Al-Shaif sangat penting bagi Indonesia, karena KTT ini merupakan repleksi komitmen Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” ungkap Presiden.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan pernyataan pers bersama dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Sekretaris Jenderal OKI Iyad Amin Madani usai KTT Luar Biasa OKI di Jakarta Convention Center (JCC). KTT yang mengambil tema United for a Just Solution ini dihadiri oleh 605 orang delegasi dari 55 negara dan dua organisasi internasional.
Presiden mengingatkan bahwa Palestina merupakan satu-satunya negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 yang belum merdeka.
Karena itu, lanjut Presiden, KTT LB OKI ke-5 di Jakarta ini merupakan upaya bersama untuk meletakkan isu Palestina ke dalam radar dunia, meyerukan kembali pentingnya persatuan Palestina, dan mempersatukan OKI untuk terus mendukung Palestina.
“Untuk mendorong peranan negara Islam dalam penyelesaian isu Palestina serta penguatan dukungan kapasitas bagi Palestina,” ujar Jokowi.
Presiden mengingatkan, Palestina telah dideklarasikan kemerdekaannya pada 1998 namun wilayah negara itu masih dalam pendudukan Israel. Masalah lainnya adalah Palestina hingga saat ini belum menjadi negara anggota tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada saat yang sama situasi mengkhawatirkan terus terjadi di Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Tindakan kekerasan dan pelanggaran terhadap hak-hak warga Palestina belum berhenti di sana. Israel juga membatasi akses kepada warga muslim yang ingin masuk ke Masjid Al-Aqsa. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved