Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Redam Aksi Unjuk Rasa, Sejumlah Kota Berlakukan Jam Malam di AS

Deri Dahuri
31/5/2020 13:14
Redam Aksi Unjuk Rasa, Sejumlah Kota Berlakukan Jam Malam di AS
Sejumlah mobil kepolisian dibakar para demonstran saat unjuk rasa di Los Angeles, AS, Sabtu (30/5).(AFP/Mark RALSTON)

KEMATIAN warga kulit hitam George Flyod disebabkan tindakan brutal polisi bernama Derek Chauvin telah memicu aksi demonstrasi yang diwarnai bentrokan, perusakan, dan pejarahan. Bentrokan antara para demonstran dan polisi merebak di sejumlah kota di Amerika Serikat (AS) hingga Sabtu (30/5) waktu setempat atau hari ini waktu Indonesia.

Untuk meredam aksi unjuk rasa yang merusak pertokoan dan kantor polisi, kota-kota besar pun memberlakukan jam malam. Presiden AS Donald  Trump telah memberi peringatan bahwa pemerintahnya siap menghentikan aksi unjuk rasa atas tindakan brutal polisi Chauvin.

Tampaknya peringatan Trump dianggap angin lalu oleh para demonstran. Aksi demonstrasi tetap berlangsung di sejumlah kota besar di AS. Bahkan aksi unjuk rasa damai yang memprotes tindakan tidak manusiawi polisi berlangsung di Kanada dan Jerman.           

Pemerintah Kota Los Angeles, Atlanta, dan Philadelphia adalah di antara beberapa kota yang memerintahkan warga mereka  untuk tetap tinggal di dalam rumah dan tak berunjuk rasa. Namun seruan tersebut diabaikan para pengunjuk rasa.

Para demonstran terus menyuarakan protes atas tindakan polisi bernama Chauvin yang menekan leher Floyd dengan lututnya selama sembilan menit. Kebrutalan polisi terhadap warga kulit hitam telah memicu kerusuhan warga sipil di AS yang selama bertahun-tahun tak pernah terjadi.   

Di Los Angeles, petugas menembakkan peluru karet dan mengayunkan tongkat untuk menghalau para emonstran yang membakar sejumlah mobil polisi. Polisi dan pengunjuk rasa juga bentrok di Chicago dan New York yang juga diiringi penangkapan sejumlah demonstran.

Terkait aksi unjuk rasa yang diwarnai kekerasan, Trump menyalahkan pelaku kekerasan dengan penjarahan dan pembakaran adalah kelompok ekstrim kiri. Trump juga mengatakan para perusuh di Menneapolis tidak menghormati memori Floyd.

"Kita tidak bisa dan tidak boleh membiarkan sekelompok kecil penjahat dan pengacau merusak kota kita dan membuang sampah ke komunitas kita," ucap Presiden AS.

"Pemerintahan saya akan menghentikan kekerasan massa. Dan kami akan menghentikannya dengan dingin," tambah Trump yang menuduh jaringan anti-fasis militan yang rajutan anti-fasis memprovokasi kekerasan.

Komentar keras Gubernur Minnesota

Jelang sore para pengujuk rasa mulai berkerumun di jalan-jalan di Kota Minneapolis, New York, Chicago, Miami, Philadelphia dan kota-kota lain. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "Black Lives Matter" dan "Aku tidak bisa bernapas" sebagaimana ucapan Floyd berulang kali jelang kematiannya.

Untuk rasa damai atas dukungan terhadap Flyod dan protes atas tindakan polisi terjadi di luar AS yakni di Toronto, Kanada, dan depan Gedung Kedutaan Besar AS di Berlin, Jerman.

FOTO : Gambar George Flyod korban kekerasan polisi AS terpampang di sebuah tambok di Kota Berlin, Jerman. (AFP/David Gannon) 

Pemerintah Los Angeles  mengumumkan pemberlakukan jam malam dari jam 08.00 malam  sampai jam 5:30 pagi Minggu (31/5) sementara Atlanta dijadwalkan jam 9:00 malam hingga pagi hari. Jam malam yang serupa diterapkan di Louisville, Kentucky.

Pihak berwenang di Minneapolis bersiap mengatasi aksi demonstrasi yang telah memasuki malam kelima. Bahkan Gubernur Minnesota Tim Walz meminta lebih banyak pasukan Garda Nasional pada Sabtu (30/5).

Walz  memperingatkan pihaknya siap "memberangus" para perusuh setelah kerusuhan Jumat (29/5) malam yang telah  kewalahan aparat penegak  hukum. (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik