Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Tiongkok Terus Pasok Alat Tes Virus Korona

SCMP/Hym/X-11
30/3/2020 23:40
Tiongkok Terus Pasok Alat Tes Virus Korona
Seorang teknisi laboratorium perusahaan BGI Group, mengerjakan sampel dari orang-orang yang akan diuji untuk virus corona.(STR / AFP)

PERUSAHAAN-perusahaan alat kesehatan Tiongkok terus berlomba memproduksi alat tes virus korona demi memenuhi permintaan berbagai negara di dunia.

Misalnya saja perusahaan pengurai genom BGI Group yang awalnya hanya memproduksi 200 ribu alat tes per hari. Kini perusahaan itu memproduksi 600 ribu alat tes per hari dan menjadi perusahaan Tiongkok pertama yang mendapat persetujuan untuk menjual alat tes PCR di Amerika Serikat.

“Hingga pekan lalu, 102 perusahaan Tiongkok telah mendapat akses untuk menjual produk ke pasar Eropa, tapi hanya satu yang mendapat lisensi untuk pasar AS,” kata Song Haibo, kepala Asosiasi Diagnostik In Vitro Tiongkok.

Meski demikian, banyak dari perusahaan itu yang tidak memiliki izin nasional untuk menjual di Tiongkok sendiri. Bahkan hanya 13 perusahaan yang memiliki lisensi menjual alat tes PCR di Tiongkok, dan delapan perusahaan yang memiliki lisensi penjualan alat tes antibodi yang lebih sederhana.

Tidak semua perusahaan Tiongkok tersebut juga sukses menjual produk mereka di pasar Eropa. Saat ini Tiongkok mengekspor 550 juta masker wajah, 5 juta lebih alat tes, dan 950 ventilator ke Spanyol senilai US$481 juta. Namun, kini kualitas barang-barang tersebut mulai dipertanyakan.

Harian El Pais pekan lalu melaporkan bahwa alat uji antigen buatan Bioeasy Biotechnology asal Shenzhen hanya memiliki tingkat keakuratan deteksi covid-19 sebesar 30%, padahal seharusnya sudah mencapai 80%. Filipina juga tidak lagi menggunakan alat tes dari Tiongkok. Alasannya, tingkat keakuratan alat itu hanya sekitar 40%.

Di sisi lain, hal tersebut tidak menghalangi negara lain untuk terus membeli produk dari Tiongkok atau Korea Selatan. Maskapai Aer Lingus asal Irlandia, misalnya, akan mengirim lima pesawat terbesarnya ke Tiongkok setiap hari untuk mengangkut peralatan medis. (SCMP/Hym/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya