Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Relawan Beraksi di Zona Perang

MI/WENDY MEHARI UTAMI
10/2/2015 00:00
Relawan Beraksi di Zona Perang
Pasukan Ukraina(AFP)

PERTEMPURAN antara pasukan separatis pro-Rusia dan militer Ukraina merebak lagi sejak tengah Januari lalu di dekat Bandara Donetsk, Ukraina timur.

Di Kota Vodiane, dekat bandara, Yuri Bondar, 29, mengoperasikan mobil ambulans, berpacu dengan waktu demi mengantarkan korban-korban perang yang terluka ke rumah sakit lokal.

Bondar biasanya menunggu di sebuah area yang dijaga kelompok ultranasional bernama Pravy Sektor atau Sektor Kanan. Tentara-tentara yang terluka dalam pertempuran dibawa keluar dari area perang dengan menggunakan kendaraan lapis baja menuju tempat Bondar menunggu.

Pada Senin (19/1) itu, Bondar menunggu di area Sektor Kanan bersama rekan-rekan sukarelawan lain. Dia bersiap mengantar korban ke rumah sakit. Beberapa tentara lalu menghampiri ambulansnya dengan berjalan pincang, beberapa lainnya dipapah tentara lain. "Dia kena peluru di bagian belakang," kata seorang tentara kepada petugas medis yang membantunya memasukkan seorang tentara yang terluka ke mobil ambulans.

Banyak korban yang dibawa Bondar mengalami luka-luka akibat serangan roket atau mortir, menunjukkan dahsyatnya peperangan yang terjadi di area bandara itu.

Secara teori, tugas Bondar hanya membawa korban luka ke rumah sakit. Namun, karena kurangnya tenaga dokter, Bondar dan rekan-rekan relawan kerap ikut melakukan tindakan pengobatan pertama kepada para korban terluka.

"Kementerian Pertahanan sebenarnya punya dokter militer yang jelas-jelas lebih ahli, tetapi mereka tidak bertugas di sini," kata Bondar. Beberapa dokter sipil, ucapnya, juga kerap bertugas di garis depan pertempuran jika sedang tidak bertugas rutin.

Yuri Bondar dulunya polisi yang beralih jadi pengusaha. Dia menjadi sukarelawan Yayasan Hottabych. Ambulans yang dikelola yayasan itu telah mengevakuasi lebih dari 1.000 tentara terluka dalam 9 bulan.

"Seseorang kan harus melakukan ini," kata dia saat ditanya alasan dia menyampingkan profesinya demi membantu evakuasi tentara korban terluka di area Sektor Kanan.

Bondar juga kerap membawa korban terluka dalam kondisi serangan masih berlangsung. Dari pengalaman itu, dia belajar bagaimana cara membawa korban sembari menyopir ambulans dengan kencang.

Tentara-tentara yang luka serius biasanya dimasukkan ke ambulans, sedangkan yang luka ringan dibawa dengan menggunakan truk militer yang atap kanvasnya berlobang akibat kena serangan. "Truk-truk ini sudah digunakan sejak 1980-an, harusnya sudah tidak digunakan lagi," keluh Bondar.

Cepat
Pendiri Yayasan Hottabych, Ilya Lysenko, mengaku sudah membenahi mobil-mobil ambulansnya, terutama supaya bisa berjalan dengan kecepatan tinggi.

"Jika saya menghemat biaya perawatan mobil-mobil itu, itu sama saja dengan menyuruh teman-teman untuk melakukan bunuh diri. Mobil-mobil ambulans kami harus cepat karena mobil yang bergerak dengan cepat kan sulit ditembak. Kami bisa selamat berkat itu," kata Lysenko.

Manajer yayasan, Oleksandr Antosha, pun mengeluhkan kurangnya tenaga dokter di area perang. Krisis ekonomi yang melanda Ukraina ikut menyebabkan kurangnya donasi yang sedianya mendanai operasional ambulans. "Satu-satunya solusi ialah mengajukan permintaan kepada diaspora Ukraina di negara-negara Barat," kata Antosha. (AFP/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya