Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pemerintah Tiongkok Berencana Bunuh 20 Ribu Korban Korona: Hoaks

Antara
15/2/2020 18:57
Pemerintah Tiongkok Berencana Bunuh 20 Ribu Korban Korona: Hoaks
Warga megenakan masker di sebuah taman di Beijing, Tiongkok, Sabtu (15/2).(AFP)

SEBUAH artikel berjudul China seek for court’s approval to kill the over 20,000 corona virus patients to avoid further spread of the virus (pemerintah Tiongkok Meminta Persetujuan Pengadilan untuk Membunuh secara massal 20 Ribu Pasien Penderita Flu Burung) dipublikasikan oleh laman ab-tc.com dan menjadi isu yang dibahas internasional terkait wabah korona.

Artikel buatan koresponden lokal anonim itu menyatakan Mahkamah Agung Tiongkok diharapkan menyetujui rencana pembunuhan massal terhadap 20.000 pasien yang terjangkit virus korona di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Baca juga: Penyebar Hoaks Virus Korona Ditangkap di Balikpapan

Artikel tersebut mengklaim rencana itu diajukan Pemerintah Tiongkok demi alasan keamanan, yakni untuk menghalau penyebaran virus mematikan yang telah menewaskan hampir 1.500 orang di dunia hingga Jumat (14/2).

Dijelaskan pula dalam artikel itu, pasien virus korona yang dirawat di rumah sakit sebenarnya hanya memiliki kematian yang tertunda.

Negara pimpinan Xi Jinping tersebut juga diklaim setidaknya kehilangan 20 petugas kesehatan dalam sehari akibat tertular virus COVID-19.

Baca juga: Hoaks soal Korona Naik Tajam

Tulisan itu menyebutkan pula Tiongkok dapat kehilangan seluruh warganya jika beberapa pasien yang terkena dampak tidak mengorbankan nyawa mereka demi menyelamatkan pekerja kesehatan dan satu miliar orang lainnya, menyusul ketiadaan harapan dalam perang melawan virus korona.

Tangkapan layar artikel hoaks virus corona (at-bc.com). (Antara)

Benarkah artikel yang menyebut pemerintah China tengah meminta persetujuan mahkamah agung untuk membunuh 20 ribu pasien terinfeksi corona?

Penelusuran melalui mesin pencari memperlihatkan tidak ada tulisan yang memuat informasi sejenis dengan artikel berjudul China seek for court’s approval to kill the over 20,000 coronavirus patients to avoid further spread of the virus hingga Jumat (14/2).

Dengan kata lain, permintaan Pemerintah Tiongkok untuk membunuh 20.000 warganya yang terjangkit virus korona, hanya dimuat oleh laman tunggal, yakni at-bc.com.

Baca juga: Berita Pasien Meninggal di Semarang Akibat Korona, Hoaks!

Namun, laman at-bc.com tidak mencantumkan informasi yang menyebutkan jajaran direksi dan penanggung jawab setiap berita yang dipublikasikan, termasuk nama wartawan serta alamat perusahaan mereka.

Begitu pula, artikel China seek for court’s approval to kill the over 20,000 corona virus patients to avoid further spread of the virus hanya menerangkan bahwa tulisan tersebut dibuat oleh koresponden lokal tanpa adanya nama maupun penyunting.

Ditelusuri lebih jauh, beberapa laman pencari fakta di beberapa negara, seperti snopes.com yang berbasis di Amerika Serikat dan factcheck.afp.com, menyatakan laman at-bc.com memiliki jejak rekam buruk karena sebelumnya juga pernah memublikasikan artikel berisi kabar bohong atau hoaks.

Dari beberapa fakta tersebut, bisa disimpulkan artikel berjudul China seek for court’s approval to kill the over 20,000 coronavirus patients to avoid further spread of the virus merupakan informasi buatan yang menyesatkan dan termasuk hoaks. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya