Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pedemo Hong Kong Siapkan Protes di Malam Tahun Baru

Marcheilla Ariesta
01/1/2020 03:30
Pedemo Hong Kong Siapkan Protes di Malam Tahun Baru
Protes Hong Kong akan dilaksanakan jelang Malam Pergantian Tahun.(AFP)

AKHIR  2019 di Hong Kong rencananya akan ditutup dengan beberapa protes. Persiapan protes jelang pergantian tahun sudah dipersiapkan oleh pedemo dengan tujuan mengganggu perayaan Malam Tahun Baru.
 
Demo rencananya akan dilakukan di sekitar distrik Lan Kwai Fong, Pelabuhan Victoria, dan pusat perbelanjaan populer di Hong Kong. Demo tetap akan dilakukan di malam tahun baru, padahal polisi telah memberikan izin untuk berdemo pada 1 Januari 2020.
 
Front Hak Asasi Manusia Sipil berada di belakang demo kali ini. Mereka mengatakan akan ada sekitar 800 ribu orang hadir untuk melakukan protes.

"Pada Tahun Baru kita perlu menunjukkan solidaritas kita menentang pemerintah. Kami berharap orang-orang Hong Kong akan turun ke jaloan untuk masa depan kita," kata Jimmy Sham, pemimpin kelompok tersebut, dilansir dari Channel News Asia, Selasa 31 Desember 2019.
 
Polisi mengatakan mereka akan mengerahkan patroli kendali massa pada malam pergantian tahun. Mereka juga akan mendesak demonstran untuk tetap berdemo dengan damai pada hari pertama tahun baru.
 
Dalam sebuah unggahan di Facebook, Komisaris Polisi Chris Tang mengucapkan terima kasih kepada petugas garis depannya karena telah menjaga keamanan dan stabilitas. Namun, dia mengeluarkan peringatan kepada para pedemo.
 
"Jika Anda menggunakan kekerasan, Anda tidak akan mendapatkan dukungan publik. Kami, polisi akan mengeluarkan semua yang kami bisa untuk menangkap Anda," kata Tang.
 
Pada Malam Natal, polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata ke arah pada ribuan demonstran. Pasalnya para pedemo menggunakan topeng saat melakukan aksi, padahal sudah dilarang.
 
Protes ini memasuki bulan ke tujuh, namun intensitasnya sudah mulai berkurang dalam beberapa pekan terakhir. Para pedemo meminta agar Tiongkok tidak turut campur tangan dalam pemerintahan di bekas koloni Inggris tersebut.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya