Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
BENTROKAN antara suporter sepak bola dan aparat keamanan mengakibatkan sedikitnya 30 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam pertandingan klub Zamalek melawan ENPPI (Enbi) di Stadion Air Defense, Kairo, Mesir, Minggu (8/2).
Sejumlah saksi menuturkan kekisruhan dimulai saat polisi membuat barikade dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang memaksa masuk ke stadion sepak bola milik militer itu.
Kantor Perdana Menteri Mesir memberi pernyataan, kemarin, bahwa pihak kejaksaan diperintahkan melakukan investigasi segera atas insiden tragis tersebut. Tidak hanya itu, pemerintah menunda Liga Primer Mesir sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan peristiwa itu diawali ketika suporter klub Zamalek yang menamakan diri Ultras White Knights berusaha masuk stadion tanpa membeli tiket.
"Sejumlah besar fan Zamalek datang ke stadion angkatan udara itu untuk menonton pertandingan, dan berusaha memasuki gerbang stadion secara paksa yang dijaga aparat," demikian penjelasan Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Setelah kejadian itu, pendukung Zamalek mem-posting soal kejadian tersebut pada akun Facebook resmi mereka. Mereka mengatakan kejadian disebabkan aparat hanya membuka gerbang stadion terlalu sempit. Saat mereka hendak masuk, polisi justru menembakkan gas air mata dan senapan angin.
Soal jumlah korban tewas simpar siur. Sejumlah kantor berita asing melaporkan sedikitnya 22 orang, sedangkan Al-jazeera melaporkan jumlah tewas mencapai 40 orang. Namun, surat kabar lokal Mesir, Al-Ahram, menyebutkan sedikitnya 30 orang tewas.
Kekerasan bola di 'Negeri Piramida' bukan yang pertama kali. Pada 2012 di Kota Port Said, 72 orang tewas akibat bentrokan antarsuporter. (AP/AFP/Drd/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved