Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Penulis Kontroversial Raih Nobel Sastra 2019

MI
11/10/2019 00:00
Penulis Kontroversial Raih Nobel Sastra 2019
Penulis kontroversial, Peter Handke(AFP)

PENULIS kontroversial, Peter Handke, meraih penghargaan Nobel Sastra untuk 2019. Adapun Nobel Sastra 2018 yang ditunda pemberiannya setahun akibat skandal seksual di dewan juri Nobel jatuh kepada penulis asal Polandia, Olga Tokarczuk.

Handke lahir pada 6 Desember 1942 di Griffen, selatan Austria, saat Perang Dunia II berlangsung. Ayahnya ialah serdadu Jerman dan ibunya berasal dari minoritas Slovenia.

Buku-bukunya yang terkenal antara lain berjudul Short Letter, Long Farewell, lalu kumpulan puisi The Innerworld of the Outerworld of the Innerworld, serta A Sorrow Beyond Dreams.

Handke juga aktif di dunia sinema. Ia bekerja sama dalam penulisan beberapa skenario film bersama sahabat dekatnya, sutradara asal Jerman, Wim Wenders.

Akademi Nobel mengatakan penghargaan diberikan kepada Handke karena karyanya memiliki kegeniusan linguistik dan mengeksplorasi batas-batas maupun keunikan pengalaman hidup manusia".

"Handke merupakan salah satu penulis paling berpengaruh di Eropa setelah Perang Dunia II," ungkap dewan juri Nobel, kemarin.

Adapun Tokarczuk, yang dipandang sebagai novelis perempuan paling berbakat untuk generasinya di Polandia, dianugerahi Nobel Sastra karena karyanya memiliki imajinasi begitu luas dan mewakili berbagai tahap kehidupan. Ia juga merupakan perempuan ke-15 dari total 116 pemenang sejak 1901 yang meraih Nobel Sastra.

Mereka masing-masing akan mendapat hadiah cek senilai 9 juta kronor atau sekitar Rp12,8 miliar.

 

Kasus Serbia

Sejumlah kontroversi meliputi kehidupan Handke, terutama karena dukungannya kepada pasukan Serbia selama Perang Balkan di era 1990-an.

Ia juga menghadiri dan berpidato dalam pemakaman mantan Presiden Serbia Slobodan Milosevic pada 2006. Saat itu Milosevic masih diadili karena kejahatan selama perang.

Akibatnya, peraih Nobel Sastra lainnya seperti Susan Sontag hingga Salman Rushdie mengecam Handke. Sejumlah karyanya juga telah ditolak ditayangkan di teater terkenal Comedie-Francaise di Prancis.

Uniknya, Handke sendiri pernah mengecam dan meminta Nobel Sastra dihapus. (AFP/Hym/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya