Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

PM Inggris Gagal Yakinkan Pemimpin Eropa

MI
17/9/2019 22:40
PM Inggris Gagal Yakinkan Pemimpin Eropa
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson(AFP)

PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson gagal meyakinkan para pemimpin Uni Eropa, Senin (16/9) waktu setempat, bahwa ia memiliki rencana serius untuk kesepakatan Brexit.

Di tengah kebuntuan, ia menolak untuk ikut konferensi pers yang direncanakan.

Sebelum berangkat untuk pembicaraan di Luksemburg, Johnson membandingkan dirinya dengan raksasa buku komik Hulk. Akan tetapi, ketika pengunjuk rasa anti-Brexit berkumpul, ia meninggalkan Perdana Menteri Xavier Bettel sendirian untuk menjawab pertanyaan jurnalis.

Bettel yang tampak marah menunjuk ke podium kosong di depan bendera Inggris di sampingnya, tempat Johson seharusnya berdiri menghadapi pertanyaan pers.

Ia memperingatkan Inggris telah gagal menemukan cara yang kredibel untuk menghidupkan kembali kesepakatan Brexit. "Sudah waktunya untuk berhenti berbicara dan bertindak," ujarnya kepada Johnson yang tidak ada.

"Saat ini saya hanya memiliki satu perjanjian Brexit di atas meja dan itu merupakan perjanjian tahun lalu," kata Bettel.

"Tidak ada perubahan, tidak ada proposal konkret untuk saat ini di atas meja dan saya tidak akan memberikan persetujuan untuk ide-ide."

Setelah pembicaraan singkat dengan Johnson, Bettel menuju ke Paris untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Dia memperingatkan para pemimpin UE tidak akan menunda Brexit setelah 31 Oktober jika Inggris tidak segera mengajukan saran tertulis.

"Perpanjangan hanya pilihan jika menyajikan tujuan," ia memperingatkan.

Pada bagiannya, begitu dia aman dari kerumunan kecil warga Inggris-Luksemburg yang berkumpul di luar kantor Bettel untuk melancarkan aksi protes yang berisik, Johnson membuat pernyataan singkat kepada stasiun televisi Inggris.

"Jelas akan ada banyak kebisingan dan saya pikir poin kami mungkin telah tenggelam," protesnya.

Johson bersikeras dia tidak akan pernah berusaha untuk menunda Brexit, baik dengan kesepakatan maupun tanpa kesepakatan.

Sebelumnya, Boris Johnson bahkan mengatakan lebih baik 'mati di selokan' ketimbang harus menunda Brexit.

Parlemen Inggris telah berulang kali menolak usulan Brexit pendahulu Johnson, Theresa May.

Bulan ini, parlemen menolak usulan Brexit tanpa perjanjian yang memicu kemarahan rakyat Inggris yang memberikan suara untuk Brexit sejak tiga tahun yang lalu. (AFP/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya