Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
DALAM aksi unjuk kekuatan pada Minggu (10/1), pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat (AS) yang mampu membawa nuklir--diapit jet tempur F-15 Korsel dan pesawat F-16 AS--terbang di atas pangkalan udara Osan, sekitar 70 km selatan perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan. Manuver pesawat pengebom strategis B-52 Stratofortres itu merupakan jawaban atas aksi uji coba bom hidrogen Korea Utara. Pesawat itu pertama kali terbang pada 1952 dan masih melayani misi tempur hingga kini. Pesawat B-52 mengalami lebih dari 30 modifikasi besar agar dapat bekerja dengan efektif hingga abad 21.
Boeing B-52 lahir sebagai andalan penangkal nuklir Angkatan Udara AS era Perang Dingin. Tugas pertamanya ialah sebagai komando udara strategis Angkatan Udara Amerika Serikat pada 1955. Misi utamanya menghadapi pasukan Uni Soviet atau Rusia. Pada Januari 1962 pesawat B-52 melakukan terbang nonsetop dari Jepang ke Spanyol, menempuh jarak 20.117 km tanpa pengisian ulang bahan bakar. Penerbangan itu memecahkan rekor jarak tempuh dan kecepatan pesawat pada saat itu. Untuk menandai usianya yang ke-50 pada 12 Oktober 2012, Boeing mengirim pesanan pesawat terakhir B-52H Stratofortres ke Angkatan Udara AS yang berbasis di angkatan udara Minot, ND. Pesawat itu diharapkan mampu mengemban misi hingga 2040.
Guna menghadapi tuntutan dan tantangan perang modern, pesawat B-52 pada Mei 2014 melakukan pengingkatan beberapa peralatan pendukung tempur. Boeing melakukan peningkatan perlengkapan sistem komunikasi terbaru, teknologi komunikasi jaringan tempur (conect), modifikasi tambahan beberapa komunikasi datalink, dan layar LCD untuk memberikan informasi peta inteligen secara real time. Boeing juga meningkatkan kemampuan senjata untuk melakukan bidik ulang beberapa target sesuai dengan misi dalam penerbangan serta tambahan jaringan komputer yang unik.
Insiden
Dalam perjalanannya, terjadi beberapa insiden kecelakaan yang menimpa pesawat B-52 yang tidak hanya menghancurkan pesawat, tapi juga senjata nuklir yang dibawanya. Istilah untuk kecelakaan B-52 itu dikenal dengan insiden broken arrow. Insiden broken arrow pada pesawat B-52 Stratofortress yang paling terkenal ialah di Spanyol dan Greenland. Insiden pertama terjadi 17 Januari 1966 ketika pesawat B-52G bertabrakan dengan pesawat tanker KC-135 Stratotanker saat air refueling (pengisian bahan bakar di udara) di atas Laut Mediterania, dekat pantai Spanyol. Kedua pesawat itu meledak di udara dan menewaskan tujuh awak.
Saat kejadian B-52 Stratofortress membawa empat bom termonuklir B28 dan tiga bom menghantam daratan dekat Palomares. Dua di antaranya menimbulkan ledakan TNT nonnuklir yang menyebabkan penyebaran plutonium radioaktif di daratan. Insiden kedua menimpa pesawat B-52G yang terjadi pada 21 Januari 1968. Pesawat itu jatuh di Greenland. Boeing B-52 Stratofortress menjalani fungsi luas sebagai bomber konvensional selama Perang Vietnam. Potensi penuh B-52 diterapkan selama operasi besar-besaran Linebacker II di malam Natal 1972 yang menjadi kampanye pengebom terbesar AS di Vietnam Utara.
Pada Perang Teluk 1991, B-52 menjatuhkan 40% artileri ke Irak. Dengan pengisian bahan bakar di udara, B-52--yang sekarang dapat membawa misil tipe cruise dan juga menjatuhkan bom--dapat terbang berkeliling dunia. Pesawat B-52 yang lepas landas dari Pangkalan Udara Barksdale, Louisiana, menembakkan serangkaian misil di Irak dan pulang ke rumah dalam misi selama 35 jam. B-52 juga digunakan dalam serangan udara terhadap Yugoslavia pada 1999 dan menghantam Al Qaeda serta Taliban di Afghanistan pada 2001 dan 2002. B-52 juta memainkan peran penting dalam operasi Pembebasan Irak. (Sumber: artileri.org/latimes.com/Ant/Boeing/L-1)
Spesifikasi : Keterangan gambar/grafik:
Komunikasi
Pemasangan layar display, server jaringan komputer, dan real time link komunikasi.
Badan pesawat
Memperkuat pada sambungan dan mempertebal sekitar ruang awak pesawat.
Penembak di ekor pesawat
Posisi penembak dihilangkan sehingga mengurangi jumlah awak pesawat.
Sayap
Memperkuat kondisi sayap dan meningkatkan kapasitas bahan bakar.
Mesin
Pesawat dilengkapi dengan delapan mesin.
Kru : 5 (pilot, kopilot, navigator, radar navigator, dan operator elektronik counter measured.
Pertama kali digunakan: 1955
Panjang: 47,8 meter
Panjang Sayap: 55,5 meter
Kecepatan: 1.045,85 kilometer per jam
Jangkauan: lebih dari l14.159 kilometer tanpa perlu mengisi bahan bakar
Persenjataan: 31.500 kilogram artileri, termasuk bom, ranjau, dan misil
Jumlah pesawat: 58 aktif dan 18 cadangan
Harga: US$84 juta atau setara Rp1,1 triliun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved