Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pedemo Hong Kong Blokade Kereta Komuter

Mediaindonesia
31/7/2019 04:20
 Pedemo Hong Kong Blokade Kereta Komuter
Para pengunjuk rasa terlihat di stasiun kereta MTR Yuen Long setelah demonstrasi di distrik Yuen Long di Hong Kong(Photo by Philip FONG / AFP))

RATUSAN pengunjuk rasa di Hong Kong memblokade akses ke kereta komuter pada Selasa (30/7). Hal ini menyebabkan gangguan yang meluas selama jam sibuk pagi hari di kota tersebut.

Para aktivis mencegah kereta yang akan membawa penumpang melintasi wilayah-wilayah di Hong Kong. Mereka juga memblokade pintu dan membunyikan alarm darurat.

Akibatnya, kerumunan penumpang terjebak di peron kereta bawah tanah dan layanannya tertunda hampir sepanjang pagi. "Saya pikir pekerjaan dan pertemuan saya bisa ditunda," kata seorang penumpang komuter kepada BBC. "Namun, kebebasan, keselamatan, (dan) hak asasi manusia kita diambil dan itu tidak bisa ditunda. Jadi, saya setuju dengan aksi ini."

"Saya pikir tidak apa-apa karena pemerintah harus menanggapi tuntutan warga," kata penumpang lain.

Namun, tidak sedikit pengguna komuter yang terganggu dengan aksi ini. Beberapa ketegangan antara pengunjuk rasa dan penumpang sempat terjadi. Para pelancong juga menjadi frustrasi. "Ini sangat merepotkan dan menyebalkan," kata seorang pria berusia 64 tahun kepada kantor berita Reuters. "Saya sedang terburu-buru bekerja untuk mencari nafkah."

Seorang pengunjuk rasa bertopeng menyebutkan aksi ini sebagai protes lanjutan terhadap pemerintah. "Ini bukan niat kami untuk membuat orang tidak nyaman, tetapi kami harus membuat pihak berwenang mengerti mengapa kami protes."

Ia menambahkan kepada Reuters, "Kami tidak memiliki pemimpin. Sekarang Anda dapat melihat ini sebagai gerakan massa."

Perusahaan kereta api MTR Corp mengatakan, arus kereta telah kembali normal pada 11.30 waktu setempat. "Kami memahami beberapa orang ingin mengungkapkan pandangan mereka, tetapi kami menyesal bahwa tindakan mereka memengaruhi layanan kereta dan penumpang lain," kata juru bicara perusahaan itu.

Walaupun pemerintah telah menghentikan RUU ekstradisi yang kontroversial itu, pengunjuk rasa ingin RUU ditarik sepenuhnya. Demonstran juga ingin Carrie Lam, pemimpin Hong Kong, mengundurkan diri. (BBC/*/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya