Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Diplomasi Batik Warnai Sidang DK PBB

(Tesa Oktiana Surbakti/I-1)
09/5/2019 07:40
 Diplomasi Batik Warnai Sidang DK PBB
BERBAJU BATIK SAAT SIDANG DK PBB(ANTARA/KEMENLU)

SIDANG Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dipimpin Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, sebagai Presiden DK PBB periode Mei 2019, berlangsung unik. Dalam pertemuan kali ini, ruang sidang Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dimeriahkan beragam motif batik maupun tenun yang dikenakan para delegasi dari berbagai negara.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga menggunakan motif tenun troso berwarna cerah. Dipilihnya batik sebagai dress code sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan para anggota DK PBB terhadap Indonesia, yang memegang Presidensi DK PBB untuk Mei 2019.

Berbagai batik yang dikenakan delegasi DK PBB merupakan koleksi pribadi mereka masing-masing. Sejumlah delegasi mengoleksi batik tersebut, tidak hanya pemberian dari delegasi Indonesia di New York atau ketika mereka menjadi ketua delegasi dalam konferensi di Indonesia. Namun, ada juga yang membeli sendiri saat mengunjungi Indonesia.

Selain Sekjen PBB, delegasi lainnya yang terlihat menggunakan batik, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Pantai Gading, Prancis, Peru, Republik Dominika, dan Tiongkok.

"Sangat menyenangkan bahwa sidang hari ini cantik dan berwarna karena sebagian besar anggota DK PBB mengenakan batik, termasuk Sekjen PBB mengenakan tenun dari Bali," ujar Retno dalam keterangan resmi, Rabu (8/5).

Penggunaan batik dalam sidang DK PBB diharapkan semakin memopulerkan batik, yang saat ini diakui UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia.

Pertemuan Debat Terbuka (Open Debate) yang bertemakan Menabur benih perdamaian bertujuan untuk terus mendorong peningkatan kapasitas Pasukan Penjaga Perdamaian, dalam berbagai misi di belahan dunia.

Batik diakui sebagai warisan dunia oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO).

Batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober 2009. (Tesa Oktiana Surbakti/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya